Pondok Pesantren Nurul Hayah Rayakan Kebersamaan, Buka Puasa 10 Hari Bersama Donatur Qatar

Ketanggungan– Dalam semangat menyambut bulan suci Ramadan, Pondok Pesantren Nurul Hayah menggelar acara buka bersama selama 10 hari berturut-turut bagi seluruh santri Banin (santri putra) dan Banat (santri putri), sejak Ramadhan ke 11 sampai Ramadhan ke 20. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh dari para donatur yang berasal dari Qatar. Selain menjadi momen berbagi, acara ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di antara para santri serta memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang seimbang.

 

Acara buka bersama ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan santri di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Setiap hari, menu berbuka puasa disiapkan dengan memperhatikan prinsip gizi yang seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna. Hidangan yang disajikan mencakup sayuran segar, sumber protein seperti ayam, ikan, atau telur, serta kurma sebagai makanan sunnah berbuka puasa. Selain itu, para santri juga mendapatkan buah-buahan segar, minuman air mineral bernutrisi, dan air mineral sebagai pelengkap untuk menjaga hidrasi tubuh setelah seharian menjalankan ibadah puasa.

 

Pihak Pondok Pesantren Nurul Hayah memahami pentingnya menjaga kesehatan para santri selama bulan Ramadan. Dengan adanya hidangan yang bernutrisi lengkap, diharapkan para santri memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas ibadah dan kegiatan belajar di pondok. Selain manfaat kesehatan, acara buka bersama ini juga menjadi wadah bagi para santri untuk membangun rasa kebersamaan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

 

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh seluruh santri. Setiap harinya, mereka berkumpul di aula utama pondok pesantren menjelang waktu berbuka. Sebelum menyantap hidangan, acara diawali dengan pembacaan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diberikan. Suasana hangat dan penuh keakraban tampak jelas ketika para santri saling berbagi makanan dan cerita di halaman pondok pesantren.

 

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas dukungan dari para donatur di Qatar. Acara buka bersama ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi kesehatan, tetapi juga menjadi momen yang mempererat hubungan di antara para santri. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan berkah bagi semua pihak yang terlibat,” ujar Ujar ustadzah Atin selalu penanggung jawab dari bidang dapur pondok pesantren.

 

Pondok Pesantren Nurul Hayah secara khusus menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada para donatur dari Qatar. Bantuan yang diberikan menjadi wujud nyata dari kepedulian dan solidaritas umat Islam yang melintasi batas negara. Dengan adanya dukungan ini, para santri dapat merasakan keberkahan berbuka puasa bersama, yang diharapkan membawa kebahagiaan dan manfaat jangka panjang.

 

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur dari Qatar. Semoga kebaikan hati mereka menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir di dunia dan akhirat,” tambah pengurus pondok UST. Iqbal

 

Selain memberikan dukungan materi, kontribusi dari para donatur ini juga menjadi inspirasi bagi santri untuk saling berbagi di masa depan. Melalui pengalaman ini, diharapkan mereka tumbuh menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama dan senantiasa bersyukur atas setiap rezeki yang diterima.

 

Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah dan ampunan. Melalui kegiatan buka bersama ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas ibadah para santri. Setiap harinya, setelah berbuka puasa, para santri melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan salat Maghrib berjamaah, diikuti dengan tadarus Al-Qur’an dan salat Tarawih.

 

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk para donatur dari Qatar, Pondok Pesantren Nurul Hayah berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program bermanfaat bagi perkembangan spiritual dan intelektual para santri. Mereka percaya bahwa kebersamaan dan kepedulian di bulan suci ini akan membawa dampak positif yang mendalam bagi seluruh komunitas pesantren.

 

Sebagai penutup, Pondok Pesantren Nurul Hayah mengajak seluruh santri untuk mengikuti acara ini dengan penuh semangat dan rasa syukur. Mereka berharap momen buka bersama ini menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat silaturahmi, serta menumbuhkan jiwa solidaritas di antara sesama.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

SMA Nurul Hayah Ketanggungan Kembali Antarkan Siswa ke PTN Terbaik Melalui Jalur SNBP

 

Brebes – SMA Nurul Hayah Ketanggungan kembali menorehkan prestasi gemilang dalam dunia pendidikan. Sebanyak tujuh siswa berhasil lolos Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025 dan diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN)  terbaik di Indonesia. Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen sekolah dalam mencetak generasi unggul yang mampu mengantarkan siswanya melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang diimpikan.

Pengumuman resmi SNBP yang disampaikan pada Selasa (18/3/2025) mencatat tujuh siswa yang berhasil diterima dari SMA Nurul Hayah Ketanggungan, yakni Najmatulailah (Universitas Pendidikan Indonesia, Pendidikan IPS), Zahna Adinda (Universitas Jenderal Soedirman, Fisika), Fazirul Alhaq (Politeknik Negeri Indramayu, Rekayasa Perangkat Lunak), Muhamad Sobari (Universitas Jenderal Soedirman, Peternakan), Himmatul Ulya (UIN Walisongo Semarang, Ilmu Hukum), Refi Mariska (UIN Walisongo Semarang, Ilmu Hukum), dan Amanda Tasya (UIN Sunan Kalijaga, Kimia).

Kepala SMA Nurul Hayah, Tata Nugraha, S.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan para siswa. “Keberkahan Ramadan tahun ini sungguh terasa lengkap dengan kabar baik ini. Alhamdulillah, pada 18 Maret 2025 pukul 16.00 WIB, tujuh siswa kami dinyatakan lulus SNBP. Terima kasih kepada Romo Kyai Jafar dan Umi Nisa yang senantiasa mendo’akan serta mendukung program ini, terima kasih juga untuk Mudir’am, Direktur Pendidikan, Kepala Pondok Putri, serta terima kasih kami ucapkan terkhusus kepada Wakasek Akademik, Wakasek Kesiswaan, Seluruh Walikelas, Guru BK  dan Operator Sekolah  TU SMA (tim suksesi PTN kelas XII), Bapak/Ibu guru SMA semuanya serta para pegawai nurul Hayah yang telah mendo’akan, mendedikasikan, dirinya untuk membantu anak-anak kelas XII bisa meraih hasil sampai detik ini, semoga diberikan kelancaran sampai nanti perkuliahan,” ujarnya.

Direktur Pendidikan Nurul Hayah, Haryanto, S.Pd., S.IP., M.Pd., turut memberikan apresiasi dan harapan agar SMA Nurul Hayah semakin berkembang dengan pesat. “Selamat dan sukses kepada anak-anak yang telah diterima di PTN lewat jalur SNBP, ini adalah awal kesuksesan kalian menuju masa depan yang lebih baik. Terima kasih disampaikan kepada pak Tata Nugraha, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Nurul Hayah, dan bapak/ibu Dewan Pendidik dan seluruh tenaga kependidikan yang telah bekerja keras mendidik, mengajar, dan membimbing para siswanya. Semoga mereka yang belum lolos pada tahap SNBP ini, dapat berhasil melalui jalur SNBT atau seleksi mandiri,” tuturnya.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bagi keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hayah. SMA Nurul Hayah Ketanggungan terus berkomitmen untuk mencetak lulusan berkualitas yang siap menghadapi tantangan di dunia akademik maupun profesional. Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, tenaga pendidik, serta do’a dari keluarga dan masyarakat, diharapkan lebih banyak siswa yang akan berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui berbagai jalur seleksi, diharapkan prestasi gemilang ini dapat berlanjut dan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.

 

Penulis: Putri Ayu Novita

 

Peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Bersama Keluarga Besar Pondok Pesantren Nurul Hayah: Meningkatkan Keimanan dan Kebersamaan di Bulan Ramadhan

Pondok Pesantren Nurul Hayah kembali menyelenggarakan acara istimewa dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an pada Senin, 17 Maret 2025. Acara ini menjadi momentum penuh berkah bagi seluruh keluarga besar pondok pesantren, termasuk para santri, asatidz, asatidzah dari bidang agama maupun formal, serta staf dan karyawan yang hadir dengan penuh antusias.

Rangkaian Acara yang Khidmat dan Bermakna

Kegiatan diawali dengan Haul Sayyidah A’isyah r.a dan Haul Ahlul Badr, sebuah tradisi yang mengingatkan kita pada perjuangan dan keteladanan para pendahulu dalam menegakkan agama Islam. Suasana semakin syahdu dengan pembacaan Khatmul Qur’an, Tahlil, serta Mahalul Qiyam yang diiringi oleh lantunan sholawat dari grup Hadroh Pondok Pesantren Nurul Hayah. Suara merdu yang menggema menambah kekhusyukan acara, menciptakan suasana yang penuh khidmat dan sarat makna sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa besar dalam sejarah Islam yang jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.

Tausiyah Penuh Hikmah dari Buya Dr. Ja’far Attahyar, Lc. MA.

Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, Buya Dr. Ja’far Attahyar, Lc. MA. Dalam ceramahnya, beliau menekankan keistimewaan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmat, serta pentingnya memahami makna mendalam dari peristiwa Nuzulul Qur’an.

“Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk merasakan Ramadhan. Ramadhan itu ibarat mutiara yang harus dijaga dan diisi dengan amal kebaikan. Terlebih, kita berada pada tanggal 17 Ramadhan, di mana doa-doa yang dipanjatkan setelah melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an memiliki keutamaan yang luar biasa,” tutur Buya Ja’far.

Beliau juga mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah saat di mana Allah menggerakkan hati seluruh makhluk-Nya untuk lebih giat dalam beribadah sebagai wujud kecintaan kepada-Nya. Setiap detik di bulan yang suci ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas keimanan.

Kebersamaan dalam Momen Buka Bersama

Sebagai puncak acara, seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hayah melaksanakan buka bersama (bukber) dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi di antara para santri, asatidz, asatidzah, serta staf dan karyawan.

Kebersamaan yang terjalin dalam momen ini mencerminkan eratnya ukhuwah Islamiyah yang tumbuh di lingkungan pesantren. Para santri dengan penuh suka cita menikmati hidangan buka puasa yang telah disiapkan, berbagi cerita, serta saling mendoakan agar senantiasa diberikan keberkahan dan kemudahan dalam menempuh perjalanan spiritual mereka.

Dengan diselenggarakannya acara ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah kembali meneguhkan perannya dalam membina dan menumbuhkan semangat keagamaan yang tinggi di kalangan santri dan seluruh elemen pesantren. Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana memperingati peristiwa Nuzulul Qur’an, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat keimanan, ukhuwah, dan kebersamaan dalam menggapai ridha Allah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani, S.I.Kom

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan Jalin Kerja Sama dengan Cambridge English untuk Wujudkan Pendidikan Internasional

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan Jalin Kerja Sama dengan Cambridge English untuk Wujudkan Pendidikan Internasional

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan, sebagai pondok pesantren modern pertama di Kabupaten Brebes, terus berupaya mewujudkan pendidikan yang bertaraf internasional. Nurul Hayah IBS menerapkan Integrated Curriculum System, yang menggabungkan kurikulum nasional, kurikulum kepesantrenan, serta kurikulum Cambridge. Untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, khususnya dalam bidang bahasa Inggris, Nurul Hayah IBS menjalin kerja sama dengan Mentari Academy mengenai kurikulum Cambridge English. Pada Selasa (18/03/2025), Nurul Hayah IBS resmi menandatangani MOU kerjasama progam Camridge assement English melalui acara yang berlangsung di Kantor Mentari Academy, Jakarta. MOU ini ditandatangani oleh Ustadz Hilmi Riza M.Pd selaku Mudir ‘Am Pondok Pesantren Nurul Hayah dan Djuni Rimba, Centre Director Mentari Academy. Kerja sama ini bertujuan untuk menerapkan Evaluasi Cambridge English di seluruh jenjang pendidikan di Nurul Hayah IBS, yang mencakup SD IT, SMP, SMA, dan SMK.

Dengan adanya kerja sama ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah akan menjadi Cambridge Exam Preparation Centre di wilayah Jawa Tengah. Program ini memberikan kesempatan bagi para santri untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian Cambridge English, yang diakui secara global. Harapannya  melalui program evaluasi Cambridge English, para siswa akan memperoleh peluang lebih luas untuk menguasai bahasa Inggris dengan standar internasional, yang tentunya akan meningkatkan kualitas mutu lulusan dan ketika anak-anak lulus akan memiliki sertifikat Cambridge English yang mana bisa digunakan sebagai dokumen pendukung untuk melanjutkanke pendidikan unggulan baik di Indonesia maupun di Luar Negeri karena telah diakui secara global.

Selain itu, sebagai bagian dari pengembangan kualitas dan peningkatan kompetensi dari para guru, Mentari Academy akan menyelenggarakan pelatihan untuk para guru di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran bahasa Inggris agar sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh Cambridge English. Dengan pelatihan ini, para guru diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas kepada para santri Nurul Hayah, serta menguatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Djuni Rimba, Centre Director Mentari Academy, memberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Nurul Hayah atas langkah untuk menjadi pelopor dalam standarisasi pengajaran bahasa Inggris di Brebes. Djuni menilai bahwa kerja sama ini sangat penting karena Pondok Pesantren Nurul Hayah telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris melalui kolaborasi dengan Cambridge English dan Mentari Academy. Hal ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi para santri untuk berkembang dan berkompetisi di kancah global di masa depan.

Dan untuk jangka panjang Nurul Hayah IBS akan mengadakan devlopment di bidang math and sains serta pengembangan skill guru melalui teacher academy dengan mentoring langsung tim konsultan dari mentari academy. Semoga langkah ini Nurul Hayah Islamic Boarding School Ketanggungan dapat menjadi pendidikan yang mampu mencetak generasi unggulan disegala bidang baik keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penulis : Putri Ayu Novita

Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro di Pondok Pesantren Nurul Hayah dan Buka Bersama 11 Ramadhan 1446 H

Brebes – Pada tanggal 11 Ramadhan 1446 H, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menggelar acara peringatan Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro. Acara dimulai dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh santri putri dan para ustadzah, yang dipersembahkan untuk Sayyidah Khadijah. Kegiatan ini berlangsung pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa, Selasa (11/03/2025).

Setelah khataman Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Romo KH. Ja’far At-Tahyyar, Lc., MA. Dalam tausiyahnya, beliau mengisahkan perjalanan hidup Sayyidah Khadijah, seorang wanita mulia yang merupakan istri pertama Rasulullah SAW dan seorang saudagar kaya raya. Meskipun demikian, Sayyidah Khadijah tetap dikenal sebagai sosok yang shalihah dan mampu menjaga kehormatan diri. Kekayaan dan kemuliaan hatinya membuat banyak lelaki besar dari suku Quraisy berusaha untuk meminangnya, namun Khadijah memilih untuk menjaga kehormatan dan ketulusan hatinya.

Sebagai istri Rasulullah SAW, Sayyidah Khadijah mendampingi Nabi dengan sepenuh hati, selalu mendukung dakwah beliau, dan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dakwah Islam. Salah satu bukti ketulusan cintanya adalah ketika beliau menemani Nabi dan memberikan makanan saat Nabi berada di Gua Hira, tempat Nabi menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Begitu mulianya Sayyidah Khadijah, ia menjadi panutan bagi umat Islam dan dikenal sebagai wanita terbaik serta pemimpin para wanita di surga.

Sebagai penutup tausiyahnya, Romo KH. Ja’far At-Tahyyar mengingatkan seluruh santri untuk meneladani kisah Sayyidah Khadijah, dan beliau menutup dengan do’a penuh harapan:
“Semoga acara pada sore hari ini diberkahi oleh Allah SWT dengan berkahnya Sayyidah Khadijah, hajat-hajat kita dikabulkan, dan urusan kita dimudahkan oleh Allah SWT,” doa Romo KH. Ja’far At-Tahyyar.

Selanjutnya, Umi Nisa, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, menyampaikan pesan-pesan teladan dari kehidupan Sayyidah Khadijah, yang dikenal sebagai salah satu wanita ahli surga. Beliau juga mengajak para santri putri untuk lebih mengenal sosok Khadijah agar dapat menjadi wanita yang bisa menjaga kehormatannya dan terinspirasi untuk bisa bersama Sayyidah Khadijah di surga. Selain itu, Umi Nisa juga mengulas kehidupan Sayyidah Khadijah beserta keluarganya, memberikan beberapa pertanyaan yang membuat para santri antusias dan semangat untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai tanda pengetahuannya mengenai sayyidah khadijah.

Umi Nisa menutup pesan-pesannya dengan do’a:
“Semoga dengan memperingati Haul Sayyidah Khadijah, kita semua bisa meneladani cintanya kepada Rasulullah SAW. Semoga kita wafat dalam keadaan mendapatkan syafa’at Sayyidah Khadijah dan masuk ke dalam surga, aamii ya rabbal ‘alamin.”

Acara Haul Sayyidah Khadijah ini ditutup dengan buka bersama di halaman Asrama yang dihadiri oleh seluruh santri. Buka bersama ini menjadi bentuk kebersamaan dan silaturahmi di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

 

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd

 

Semangat Ramadhan: Lomba Memasak Sebagai Wadah Kreativitas Santri Banat (Putri) Pondok Pesantren Nurul Hayah

Semangat Ramadhan: Lomba Memasak Sebagai Wadah Kreativitas Santri Banat (Putri) Pondok Pesantren Nurul Hayah

Ketanggungan-Dalam mengisi waktu luang di sela-sela kegiatan mengaji di bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Nurul Hayah mengadakan lomba memasak yang dilaksanakan untuk menunggu waktu berbuka puasa setiap harinya. lomba memasak diikuti oleh santri dari berbagai tingkatan dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok ditantang untuk menyiapkan menu berbuka yang lezan dan sehat.

Ramadhan di Pondok Pesantren Nurul Hayah tahun ini semakin meriah dengan diadakannya lomba memasak yang telah menjadi tradisi selama empat tahun terakhir. Tak hanya fokus pada mengaji dan belajar, para santri juga diajak untuk mempraktikkan keterampilan memasak dengan menyajikan hidangan yang menarik. Kegiatan ini menjadi wadah bagi santri untuk saling belajar memasak dan mempererat rasa kebersamaan antar teman sebaya untuk mempelajari memilih bahan makanan, teknik memasak dan menyajikan makanan yang menarik.

“Kegiatan memasak ini telah kami selenggarakan sejak empat tahun lalu. Tujuannya untuk memberikan variasi dalam aktivitas Ramadan di pondok. Jadi, santri tidak hanya mengaji dan belajar, tetapi juga mengikuti lomba-lomba menarik, seperti menghias saung, kultum, dan lomba memasak. Lomba ini diadakan dalam berbagai kategori, mulai dari individu, per kamar, hingga per angkatan,” ujar Ustadzah Rahma, Mudiroh Pondok Pesantren Nurul Hayah.

Dalam lomba ini, para santri diberi tantangan untuk membuat berbagai jenis hidangan, mulai dari takjil, minuman, hingga makanan berat. Selain melatih kreativitas, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi para santri untuk mengasah keterampilan memasak mereka. Setiap hasil masakan akan dinilai oleh Umi Pengasuh Pondok Pesantren, Mudiroh, dan Kepala Kepengasuhan. Penilaian didasarkan pada kreativitas, cita rasa, dan penyajian masakan.

“Kami akan menilai setiap masakan yang dibuat oleh para santri, baik takjil, minuman, maupun makanan berat. Semua akan kami periksa dengan teliti. Penilaian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kreativitas, cita rasa dan keterampilan dalam menyajikan makanan,” jelas Ustadzah Oka, Kepala Kepengasuhan.

Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, diharapkan lomba ini terus menjadi bagian dari tradisi Ramadhan di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Lomba memasak ini juga mendorong santri Banat (Putri) untuk saling memotivasi dan berkompetisi dalam menciptakan menu-menu yang enak dan menarik.

 

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd

Peresmian Program Overseas Santri Nurul Hayah, Membuka Peluang Studi Internasional

Peresmian Program Overseas Santri Nurul Hayah, Membuka Peluang Studi Internasional

Brebes – Pondok Pesantren Nurul Hayah Brebes secara resmi meluncurkan program overseas bagi santri yang berminat melanjutkan studi ke luar negeri Senin (10/03/2025). Peresmian ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan secara simbolis oleh Pengasuh Ponpes Nurul Hayah Brebes, KH. Dr. Ja’far Atthayyar, Lc. MA, kepada kepala program.

Program yang diberi nama “Menjadi Santri di Luar Negeri” ini difasilitasi oleh Nuha Overseas, dengan tujuan utama negara-negara seperti Yaman, yang dikenal sebagai pusat pembelajaran Islam klasik. Selain itu, terdapat pula tujuan lain seperti Mesir, Turki, dan Tiongkok. Dalam acara peresmian ini, para santri diberikan informasi mengenai proses registrasi, ujian keberangkatan, serta persiapan akademik dan administratif lainnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, KH. Dr. Ja’far Atthayyar, berharap program ini dapat memberikan peluang lebih besar bagi santri untuk memperdalam ilmu agama di pusat-pusat keilmuan Islam internasional.

“Kami ingin memberikan kesempatan bagi santri untuk belajar langsung dari para ulama di luar negeri, sehingga nantinya mereka dapat kembali dan mengamalkan ilmunya di tanah air,” ujar Pengasuh yang akrab disapa Buya Ja’far.

Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak santri yang dapat menempuh pendidikan di luar negeri, memperluas wawasan keislaman, dan menjadi generasi penerus yang dapat memberikan kontribusi bagi umat dan bangsa.

Penulis: Ustadz Ahmad Sirril Wafa, Lc

Pelaksanaan PSTS dan PSAJ SMA Nurul Hayah Tahun Ajaran 2024/2025

Ketanggungan – SMA Nurul Hayah Ketanggungan tengah melaksanakan Penilaian Sumatif Tengah Semester (PSTS) untuk kelas X dan XI, serta Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) untuk kelas XII pada tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung mulai Sabtu, 8 Maret 2025 hingga Sabtu, 14 Maret 2025. Penilaian sumatif ini bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan di SMA Nurul Hayah.

PSTS merupakan waktu yang tepat bagi siswa untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan dan pengetahuan yang telah dipelajari selama kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Penilaian Sumatif Akhir Jenjang bukan hanya sebuah proses evaluasi, tetapi juga sebuah momentum penting bagi para siswa untuk merenungkan perjalanan mereka selama di sekolah. Ini adalah saat di mana mereka dapat melihat sejauh mana kemampuan dan pengetahuan yang telah mereka kumpulkan serta menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam meraih cita-cita mereka di masa depan. Kemudian untuk yang kelas X & XI dengan dilaksanakannya kegiatan PSTS ini, saya berharap agar bisa mengevaluasi kegiatan pembelajaran selama tengah semester (3 bulan) agar dapat menjadi tolok ukur keberhasilan dalam kegiatan KBM tersebut,” ujar Kepala Sekolah Tata Nugraha,S.Pd.

Siswa kelas X-2, Ahmad Dzaki, menyampaikan bahwa, “Dengan adanya PSTS ini, saya merasa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.” Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Pak Imam, selaku Ketua Pelaksana PSTS, juga menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini.

“Dengan adanya pelaksanaan PSTS dan PSAJ, diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi siswa dengan mengevaluasi hasil belajarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Pak Cucu, Ketua Pelaksana PSAJ, menyampaikan pesan kepada para siswa yang sedang menjalani ujian:

“Selamat mengikuti PSTS bagi siswa kelas X dan XI, serta PSAJ bagi siswa kelas XII. Semoga kalian diberikan kelancaran, kemudahan, dan hasil yang terbaik. Ingatlah, kejujuran lebih berharga daripada sekadar nilai. Kerjakanlah ujian ini dengan penuh tanggung jawab dan kepercayaan diri.”

Pelaksanaan PSTS dan PSAJ ini diharapkan dapat memberikan hasil yang positif serta menjadi langkah awal bagi para siswa untuk terus berkembang dalam proses belajar dan bisa mengukur kemampuan yang dimiliki.

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd

Nikmatnya Berbuka Puasa: Meneladani Sunnah Rasulullah dan Menjaga Kesehatan

Ketanggungan– Bulan suci Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri. Salah satu waktu yang paling dinanti selama Ramadan adalah saat berbuka puasa. Selain menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat Allah, berbuka puasa juga merupakan momen untuk meneladani sunnah Rasulullah dan menjaga kesehatan tubuh setelah seharian menahan lapar serta haus.

Di Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan, suasana berbuka puasa selalu penuh kebersamaan dan keberkahan. Santri dan pengasuh berkumpul dalam suasana yang penuh kehangatan, menikmati hidangan sederhana namun bernutrisi sesuai ajaran Islam.

Sunnah dalam Berbuka Puasa

Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk berbuka puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Beberapa sunnah yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Menyegerakan Berbuka

Rasulullah SAW bersabda:
“Manusia akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari & Muslim).

Di Pondok Pesantren Nurul Hayah, adzan maghrib menjadi momen yang dinanti. Para santri tidak menunda-nunda berbuka, melainkan langsung mengawali dengan makanan yang dianjurkan dalam Islam.

  1. Berbuka dengan Kurma dan Air

Sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW, berbuka puasa sebaiknya diawali dengan kurma dan air putih. Jika tidak ada kurma, maka air putih sudah cukup untuk menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.

Hadits Nabi menyebutkan:
“Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma karena ia adalah berkah. Jika tidak menemukannya, maka berbukalah dengan air karena ia adalah penyuci.” (HR. Abu Daud).

Di pesantren, para santri terbiasa mengikuti sunnah ini dengan menikmati beberapa butir kurma sebelum beralih ke makanan utama.

  1. Berdoa Sebelum Berbuka

Berbuka puasa juga dianjurkan dengan membaca doa:

“Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu, birahmatika ya arhamarrahimin.”

Artinya: “Ya Allah, aku berpuasa karena-Mu, aku beriman kepada-Mu, dan aku berbuka dengan rezeki dari-Mu. Dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”

Menu Sehat untuk Berbuka di Pesantren

Agar tetap sehat dan bertenaga dalam menjalankan ibadah, penting untuk memilih makanan yang bernutrisi. Di Pondok Pesantren Nurul Hayah, menu berbuka puasa biasanya terdiri dari:

  1. Kurma dan Air Putih → Sumber energi cepat dan hidrasi terbaik.
  2. Bubur atau Sup Hangat → Makanan yang mudah dicerna setelah perut kosong seharian.
  3. Nasi dan Lauk Seimbang → Mengandung karbohidrat, protein, dan serat untuk menjaga daya tahan tubuh.
  4. Buah-buahan Segar → Kaya vitamin untuk meningkatkan imunitas.
  5. Minuman Hangat → Seperti teh manis atau wedang jahe untuk menjaga metabolisme tubuh.

Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Agar tetap bugar selama Ramadan, beberapa makanan sebaiknya dikurangi atau dihindari, seperti:

  1. Makanan terlalu berminyak → Seperti gorengan, karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
  2. Minuman berkafein atau bersoda → Bisa menyebabkan dehidrasi dan mengganggu kualitas tidur.
  3. Makanan tinggi gula → Bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak stabil.

Suasana Berbuka di Pondok Pesantren Nurul Hayah

Di Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan, berbuka puasa bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga menjadi sarana kebersamaan dan pendidikan karakter. Para santri diajarkan untuk berbagi dengan sesama, menjaga adab saat makan, serta mengucap syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Kegiatan berbuka puasa biasanya diawali dengan tadarus Al-Qur’an menjelang maghrib, lalu berbuka dengan kurma dan air putih. Setelah shalat maghrib berjamaah, para santri menikmati hidangan utama dengan penuh kebersamaan.

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, serta meneladani akhlak Rasulullah SAW, termasuk dalam berbuka puasa. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan Ramadan dan semakin dekat kepada Allah SWT.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani, S.I.Kom.

 

Pondok Pesantren Nurul Hayah Tampilkan Semangat Ramadhan Melalui Karya Literasi Santri

 

Brebes, Sabtu, 1 Maret 2025 – Santri Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menunjukkan semangat luar biasa pada hari pertama puasa Ramadhan dengan berbagai kegiatan kreatif, antara lain membuat sarana literasi melalui mading dan menghias saung. Hias saung ini merupakan bagian dari serangkaian perlombaan yang diadakan setiap tahun untuk menyambut Ramadhan, agar santri tetap bersemangat dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.

Saung, yang merupakan salah satu fasilitas di Pondok Pesantren Nurul Hayah, biasanya digunakan sebagai tempat belajar bersama, tempat istirahat, dan makan. Saung juga menjadi tempat favorit bagi santri untuk saling bercerita dan belajar antar teman sejawat. Di bulan Ramadhan ini, saung dihias dengan indah untuk menciptakan suasana yang nyaman, sehingga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi santri untuk berkumpul semaan dan muroja’ah hafalan Al-Qur’an.

 

Menurut Ustadzah Rahma, Kepala Kepengasuhan Banat (Putri), kegiatan ini sangat penting untuk menumbuhkan semangat dan kreativitas santri, terutama di bulan Ramadhan. “Ini adalah tampilan mading terbaru yang dibuat oleh anak-anak Ospen (Organisasi Santri Pondok Pesantren Nurul Hayah) dan santri-santri putri lainnya. Setiap pekan, kami mengganti tema mading yang ada di aula, dan kali ini temanya berkaitan dengan Ramadhan. Tema mading ini akan menyesuaikan dengan keadaan atau momen yang terjadi. Selain itu, hari ini juga ada lomba hias saung untuk menumbuhkan kreativitas santri dan memberikan kenyamanan ketika para santri belajar serta membaca Al-Qur’an di saung,” ungkapnya.

 

Hiasan-hiasan yang dipasang di saung diharapkan dapat memberikan keindahan sehingga santri tidak merasa bosan. Selain sebagai sarana untuk mengasah kreativitas, kompetisi hiasan saung juga bertujuan untuk memperkuat ikatan kerja sama antara sesama santri dan mendukung proses belajar dan ibadah di pesantren secara kebersamaan. Santri tampak antusias mengikuti perlombaan hias saung ini, dengan menampilkan berbagai desain menarik yang mengangkat tema-tema Islami dan penuh makna.

 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri tidak hanya semakin semangat menjalani ibadah puasa, tetapi juga semakin termotivasi untuk terus berkarya dan berinovasi dalam berbagai bidang, terutama dalam memperdalam ilmu agama. Semangat yang ditunjukkan oleh para santri di hari pertama puasa ini menjadi cerminan dari antusiasme yang besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

 

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd