Santri SMA Nurul Hayah Ketanggungan Lulus Menjadi Bintara Polisi POLDA Jabar

Brebes, 5 Juli 2025 – Kabar membanggakan datang dari SMA Nurul Hayah Ketanggungan. Salah satu alumni santri putra kelas XII-1, Agil Maulana, dinyatakan lulus seleksi sebagai Bintara Polisi POLDA Jawa Barat.

Kepala Sekolah SMA Nurul Hayah, Pa Tata Nugraha, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian tersebut.
“Alhamdulillah, dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, salah satu alumni santri putra kelas XII-1 SMA Nurul Hayah atas nama Agil Maulana dinyatakan lulus menjadi Bintara Polisi POLDA Jabar. Terima kasih atas dukungan dan doa dari Bapak/Ibu guru semuanya. Semoga lulusan tersebut menjadi motivasi untuk adik-adik kelasnya agar terus meningkatkan prestasinya lagi. Aamiin,” ujar beliau.

Keberhasilan Agil Maulana menjadi anggota Polri bukanlah proses yang instan. Ia harus melalui serangkaian seleksi ketat yang meliputi tes akademik, kesehatan, psikologi, dan fisik. Ketekunan, kedisiplinan, dan semangat juang yang tinggi menjadi kunci utama dalam perjalanannya.

Saat diwawancarai, Agil mengungkapkan rasa syukur dan haru atas pencapaiannya tersebut.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, juga berterima kasih kepada kedua orang tua, para guru, dan teman-teman yang selalu mendoakan dan mendukung saya. Lulus menjadi Bintara Polisi adalah impian saya sejak kecil. Saya berharap, ini bisa jadi penyemangat untuk adik-adik di SMA Nurul Hayah agar tidak ragu bermimpi besar dan terus berusaha,” ungkapnya penuh semangat.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis pesantren mampu mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara spiritual dan moral, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional. SMA Nurul Hayah Ketanggungan terus berkomitmen membimbing dan mendampingi santri-santrinya dalam meraih masa depan yang gemilang.

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

 

Pondok Pesantren Nurul Hayah Laksanakan Fogging Rutin Cegah DBD

Ketanggungan, Brebes — Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan kembali melaksanakan kegiatan fogging atau pengasapan pada Selasa dan Rabu tanggal 24 dan 25 Juni. Kegiatan ini dilakukan oleh Unit Kesehatan Pondok (UKP) sebagai bagian dari program rutin setiap enam bulan sekali, atau sewaktu-waktu jika ditemukan kasus DBD berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Fogging adalah proses penyemprotan insektisida dalam bentuk asap atau kabut yang bertujuan untuk membunuh nyamuk, terutama nyamuk Aedes aegypti — vektor utama penyebab DBD. Fogging efektif membasmi nyamuk dewasa yang terkena langsung oleh asap insektisida, dan sangat dianjurkan dilakukan pada jam aktif nyamuk tersebut, yaitu sekitar pukul 08.00–11.00 dan 14.00–17.00.

“Ini adalah bagian dari ikhtiar kita menjaga kesehatan lingkungan pondok. Apalagi, musim pancaroba seperti sekarang menjadi waktu yang rawan meningkatnya kasus DBD,” ujar perwakilan dari UKP Nurul Hayah saat ditemui di lokasi kegiatan.

Selain fogging, UKP juga terus mengedukasi para santri dan warga pondok untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui gerakan 3M Plus, yaitu:

  1. Menguras tempat penampungan air secara rutin,
  2. Menutup rapat tempat penyimpanan air,
  3. Mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,
  4. Plus tindakan tambahan seperti menggunakan lotion anti nyamuk dan kelambu saat tidur.

Dengan adanya kegiatan fogging ini, diharapkan lingkungan Pondok Pesantren Nurul Hayah tetap bersih, sehat, dan terbebas dari ancaman DBD. UKP juga mengimbau seluruh santri untuk aktif menjaga kebersihan asrama dan lingkungan sekitar demi kesehatan bersama.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

 

Siswi SMA Nurul Hayah Ikuti Olimpiade Sains Nasional: Wujudkan Generasi Unggul dan Berdaya Saing Global

Brebes, Juni 2025 — SMA Nurul Hayah kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul dan berprestasi. Kali ini, salah satu siswi terbaik dari SMA Nurul Hayah mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), sebuah kompetisi bergengsi tingkat nasional yang menjadi ajang unjuk kemampuan dan kreativitas dalam bidang sains.

Partisipasi ini bukan sekadar perlombaan, melainkan bagian dari upaya besar dalam mengembangkan potensi dan prestasi peserta didik. OSN memberikan wadah bagi siswa-siswi berprestasi untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bidang ilmu pengetahuan, sekaligus mengasah kompetensi dan kreativitas mereka dalam memecahkan permasalahan secara ilmiah.

Melalui OSN, mutu pendidikan sains diharapkan meningkat secara signifikan. Kompetisi ini mendorong sekolah-sekolah, termasuk SMA Nurul Hayah, untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dari segi metode, materi, maupun pemanfaatan teknologi pembelajaran.

Tak hanya itu, ajang ini juga menjadi sarana strategis dalam menumbuhkan minat dan kecintaan peserta didik terhadap sains dan teknologi sejak dini. Dengan begitu, siswa tidak hanya menjadi peserta didik yang cerdas, tetapi juga memiliki semangat untuk terus belajar dan berinovasi di tengah pesatnya perkembangan global.

OSN juga melatih peserta untuk memiliki jiwa kompetitif yang sehat dan sportivitas tinggi, mengedepankan nilai-nilai etika dalam bersaing, serta belajar menerima kemenangan maupun kekalahan dengan lapang dada.

Lebih dari itu, Olimpiade Sains Nasional menjadi ajang seleksi bagi siswa yang berkesempatan mewakili Indonesia di tingkat internasional. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa ajang ini adalah pintu awal menuju panggung dunia bagi generasi muda Indonesia.

Melalui keikutsertaan ini, SMA Nurul Hayah berharap bisa mendorong lahirnya inovator muda dan generasi yang mampu bersaing di era global, sekaligus menjadi bagian dari upaya membangun daya saing bangsa melalui pendidikan yang bermutu dan berorientasi masa depan.

Ayo dukung dan doakan ananda kami, siswi SMA Nurul Hayah, agar mampu meraih hasil terbaik di OSN dan mengharumkan nama sekolah serta daerah di kancah nasional maupun internasional.

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

 

Karate Santri SMA Nurul Hayah Raih Juara 3 Karate Putri di O2SN Kabupaten Brebes

Brebes, 21 Juni 2025 — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh santri SMA Nurul Hayah. Dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jenjang SMA/MA Tingkat Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Tahun 2025, salah satu santri putri terbaik, Milfa Mikhatul Maula, sukses meraih Juara 3 pada Cabang Olahraga Karate Putri tingkat Kabupaten Brebes

Kegiatan O2SN tahun ini dilaksanakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI sejak tanggal 10 Juni hingga 20 Juni 2025, dengan batas waktu pengumpulan video lomba pada 16 Juni 2025. Setelah melalui proses penilaian, pada tanggal 20 Juni 2025 diumumkan bahwa Milfa Mikhatul Maula ditetapkan sebagai Pemenang Juara 3.

Kepala SMA Nurul Hayah menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian tersebut:

“Alhamdulillah, dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, salah satu dari santri putri SMA Nurul Hayah atas nama Milfa Mikhatul Maula berhasil meraih peringkat ke-3 dalam Cabor Karate Putri. Terima kasih atas doa dan dukungan dari Bapak/Ibu guru semua, khususnya kepada Pak Agil dan Bu Indi atas dedikasi dan bimbingannya dalam melatih santri kami. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kelancaran dan keberkahan dalam setiap aktivitas kita. Aamiin,” ungkap beliau.

Prestasi ini semakin memperkuat komitmen SMA Nurul Hayah dalam mencetak generasi unggul, tidak hanya di bidang akademik dan spiritual, tetapi juga dalam prestasi non-akademik. Semoga keberhasilan Milfa menjadi motivasi bagi seluruh santri untuk terus semangat belajar, berlatih, dan berprestasi.

 

Penulis: Putri Ayu Novita

Belajar Sains di Taman: Santri Nurul Hayah Labeli Tanaman dengan Nama Ilmiah

Ketanggungan, 20 Juni 2025 – Dalam rangka menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan lingkungan, santriwati Islamic Boarding School Nurul Hayah Ketanggungan yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) menggelar kegiatan bertajuk “Pemberian Nama Ilmiah pada Tanaman”, Rabu (20/6/2025).

Bertempat di taman sekolah dan sekitar pondok pesantren, para santri dengan antusias mengenalkan berbagai nama ilmiah tumbuhan yang tumbuh di lingkungan pesantren. Salah satunya adalah pohon mangga yang diberi label nama ilmiah Mangifera indica, menjadi simbol semangat ilmiah dan pelestarian lingkungan hidup.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan aspek sains, tetapi juga melatih ketelitian, kreativitas, dan kepedulian terhadap alam sekitar. Dengan membiasakan diri mengenali tanaman dari sisi ilmiah, para santri diharapkan mampu mengenal secara langsung dan menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari literasi sains.

“Melalui kegiatan ini, kami harap santri belajar sains dengan menyenangkan, langsung mengenali nama ilmiah yang ada di lingkungan pondok pesantren. Tujuannya agar bisa meningkatkan literasi ilmiah dan memiliki kesadaran ekologis,” ujar Bu Ismi selaku pembina KIR.

Kegiatan pemberian nama ilmiah ini akan terus dilanjutkan secara bertahap dengan melibatkan lebih banyak jenis tanaman, serta diarahkan untuk menjadi bagian dari proyek ilmiah tahunan KIR Nurul Hayah.

Dengan semangat berilmu dan peduli lingkungan, Islamic Boarding School Nurul Hayah berkomitmen untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya agamis, tapi juga melek sains dan peka terhadap isu-isu lingkungan global.

Liputan Kegiatan – Buletin Nurul Hayah

Islamic Boarding School Nurul Hayah Selenggarakan Holy Qur’an & Language Camp 2025: Cetak Santri Qur’ani Siap Mendunia

Ketanggungan, 16 Juni 2025 — Islamic Boarding School Nurul Hayah Ketanggungan, Brebes, menggelar program unggulan dengan tema  Holy Qur’an & Language Camp Nurul Hayah Islamiic Boardng School Keanggungan Brebes Tahun 2025, yang resmi dimulai pada hari Senin (16/06). Program dilaksanakan setelah  kegiatan Penilaian Sumatif Akhir Tahun, sebagai pengisi masa liburan dengan aktivitas edukatif, spiritual, dan bermakna selama satu bulan penuh.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan yang dikemas dalam bentuk karantina Al-Qur’an dan Bahasa oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Hayah. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan santri dalam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an serta memperkuat keterampilan berbahasa Arab dan Inggris secara intensif dan terpadu.

Dalam sambutannya, Kepala LPBA, Ustadz Ahmad Sirril Wafa, Lc., menyampaikan pesan penting kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, disiplin, dan memanfaatkan waktu dengn baik selama proses pembelajaran.

“Program dauroh ini dibimbing oleh para asatidz Nurul Hayah lulusan dalam dan luar negeri yang berpengalaman di bidangnya. Gunakan waktu ini untuk mengasah kemampuan bahasa Arab dan Inggris. Kami juga siap membimbing santri yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, baik ke Timur Tengah maupun Eropa, akan kami bimbing ilmu pengetahuan umum, sains maupun dalam berbahasa. Hormatilah dan hargai guru kalian, jangan bermain-main saat program berlangsung. Siapa yang melanggar aturan akan dikenai sanksi. Ingat, kalian harus sukses bersama, berhasil bersama, lulus bersama. Saling mengingatkan satu sama lain adalah kunci keberhasilan,” ujar beliau.

Program ini juga menjadi wadah pembinaan karakter, membentuk pribadi yang Qur’ani, bertanggung jawab, serta siap bersaing dan berkontribusi di era global.

Karantina ini dirancang dengan sistem pembelajaran terstruktur, meliputi halaqah tahsin Al-Qur’an serta pelatihan bahasa Arab dan Inggris. Materi mencakup penguasaan pronunciation, vocabulary, grammar, mufrodat, dan ilmu nahwu, serta diakhiri dengan ujian lisan dan tulisan, termasuk penampilan hasil belajar peserta.

Seluruh aktivitas didampingi oleh para pengajar dan fasilitator bahasa yang berpengalaman, siap memotivasi dan mendorong santri untuk mengembangkan potensinya. Dengan semangat kebersamaan dan visi global, Holy Qur’an & Language Camp 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencetak santri Islamic Boarding School Nurul Hayah yang cerdas, fasih, dan berakhlak mulia yang siap menebar manfaat dan menjawab tantangan zaman.

 

 

Penulis: Putri Ayu Novita

Santri Nurul Hayah Raih Prestasi dalam Lomba Resensi Buku Tingkat Kabupaten Brebes

Brebes — Dalam rangka menumbuhkan minat baca dan memperkuat budaya literasi di kalangan pelajar, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Brebes menyelenggarakan Lomba Resensi Buku berbasis koleksi perpustakaan sekolah. Kegiatan ini ditujukan bagi siswa-siswi tingkat SMP dan SMA sederajat se-Kabupaten Brebes yang dilaksankan sejak anggal 22 April – 9 Mei 2025 dan telah dilakukan penilaian oleh dewan juri pada tanggal 11-15 Mei 2025.

Perpustakaan Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan turut andil dalam kegiatan ini dengan mengikutsertakan santri dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Akhir (SMA). Para santri antusias mempersiapkan karya terbaiknya berupa resensi buku baik fiksi maupun non-fiksi yang diambil dari koleksi perpustakaan sekolah. Tidak hanya dituntut untuk membaca dan memahami isi buku, para peserta juga diajak untuk menyampaikan opini, gagasan, serta penilaian kritis terhadap isi buku yang dipilih secara kreatif dan sistematis. Pada hari Senin, 26 Mei 2025 dilaksanakan penyerahan hadiah kepada para pemenang di Aula Lt.2 Gedung Perpustakaan Umum Brebes. Alhamdulillah, Siswa Siswi kami yang bernama:

Miesa Nazhifah Azmi (Siswa SMP Nurul Hayah) dengan resensi buku “Di Bawah Lindungan Ka’bah Karya Hamka”
dan
Nasywan Azhim Muntazhar (Siswa SMA Nurul Hayah) dengan resensi buku “Self Healin With Qur’an Karya Ummu Kalsum IQT”

Meraih Juara 3 dalam Lomba Resensi Buku yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Brebes.

Menariknya, para peserta dari Pondok Pesantren Nurul Hayah memilih buku-buku fiksi dan non-fiksi yang bergenre Islami yang sarat dengan nilai-nilai moral dan spiritualnya. Hal ini sejalan dengan tujuan pesantren dalam menanamkan karakter mulia dan pemahaman keagamaan melalui literasi.

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang menyerap hikmah dan nilai-nilai kehidupan dari setiap bacaan. Semoga keberhasilan ini menginspirasi santri lainnya untuk terus menjadikan buku sebagai sahabat dalam perjalanan intelektual dan spiritual.

Kepala Perpustakaan Pondok Pesantren Nurul Hayah Putri Ayu Novita menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah selamat kepada ananda Nasywan dan Miesha atas prestasi nya meraih juara 3 lomba resensi buku tingkat kabupaten Brebes. Semoga dengan ini bisa menjadi motivasi bagi siswa Nurul Hayah khusunya untuk terus berkarya dalam bidang literasi. Baik itu kemampuan menulis dan memahami dari bacaan buku. Dengan melihat potensi yang telah dimiliki oleh siswa ini dari perpustakaan Nurul Hayah akan menindaklanjuti untuk mengajak para santri membentuk tim literasi harapannya bisa menjadi wadah bagi para santri yang memiliki kegemaran membaca dan menulis baik karya sastra maupun non sastra,” ujarnya.

Melalui ajang ini, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Brebes berharap dapat menumbuhkan kembali kepada para siswa siswi yang ada di Kaupaten Brebes untuk bisa membangkitkan menulis buku berbasis koleksi perpusakaan untuk menambah koleksi di perpustakaan Kabupaten Brebes, karena semua hasil karya resensi peserta akan di cetak dan dibukukan menjadi buku Antologi. Kegiatan ini juga menjadi  tempat kolaborasi antara institusi pemerintah dan lembaga pendidikan agar dapat bersinergi untuk membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan gemar membaca.

Dengan semangat literasi, Pondok Pesantren Nurul Hayah berkomitmen untuk terus mendukung setiap program yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan minat baca santri. Semoga kegiatan positif semacam ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang luas bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Brebes.

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

 

Lembaga Infaq Nurul Hayah Salurkan Bantuan untuk Warga yang Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Sirampog, Brebes

Brebes – Sabtu, 3 Mei 2025, Lembaga Infaq Nurul Hayah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Bantuan ini diserahkan langsung kepada Kepala Desa Mendala dan disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat.

Penyaluran bantuan ini merupakan wujud kepedulian dari para pegawai, guru, santri, dan wali santri yang telah menyisihkan rezekinya ke Lembaga Infaq Nurul Hayah untuk di saluran kepada orang orang yang membutuhkan. Bantuan yang disalurkan meliputi makanan, air mineral, susu, terpal, serta berbagai kebutuhan darurat lainnya.

Dalam penyerahan bantuan tersebut, Ustadz Wafa yang mewakili Lembaga Infaq Nurul Hayah menyampaikan:

“Saya mewakili Lembaga Infaq Nurul Hayah menyalurkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk para warga di sini, Bapak. Ini berasal dari para pegawai, guru-guru, santri, dan wali santri yang telah menyisihkan sedikit rezekinya. Semoga bermanfaat, nggih Pak, dan semoga musibah yang sedang terjadi ini segera berakhir. Warga diberikan kesabaran.”

Kepala Desa Mendala menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan:

“Saya terima bantuannya, Ustadz. Terima kasih sudah peduli. Tentunya ini sangat membantu. Kami mohon doanya, karena yang paling penting juga adalah kekuatan do’a, Ustadz. Saat ini, lokasi kejadian tanahnya masih bergerak. Semoga segera selesai dan kami bisa kembali lagi.”

Kegiatan penyaluran bantuan juga diramaikan oleh kehadiran berbagai elemen masyarakat yang saling menunjukkan kepeduliannya. Sejumlah mahasiswa, relawan, dan perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Brebes turut hadir memberikan dukungan moril serta hiburan untuk anak-anak di lokasi pengungsian. Suasana haru dan kepedulian tampak jelas dari interaksi yang terjalin antar semua pihak.

Melalui aksi ini, Lembaga Infaq Nurul Hayah mengajak masyarakat luas untuk terus meningkatkan kepedulian sosial dan menyalurkan rezeki kepada mereka yang sedang diuji. Semoga bantuan yang diberikan membawa manfaat, keberkahan, dan menjadi amal jariyah bagi para donatur. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama nya.

 

Penulis: Putri Ayu Novita

Santri Pondok Pesantren Nurul Hayah Gelar Praktik Pengabdian Masyarakat: Wujud Dedikasi dan Kepedulian Sosial

Nurul Hayah, Ketanggungan — Pondok Pesantren Nurul Hayah kembali menggelar kegiatan tahunan yang sarat makna, yakni Praktik Pengabdian Masyarakat (PPM). Kegiatan ini melibatkan para santri kelas akhir dari jenjang SMA dan Aliyah untuk terjun langsung ke masyarakat dalam berbagai bentuk pelayanan sosial, pendidikan, dan dakwah.

PPM tahun ini berlangsung selama satu bulan penuh, mulai dari 21 April hingga 21 Mei 2025, yang berlokasi di dua desa binaan: Desa Karangtengah dan Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Mereka melakukan berbagai aktivitas seperti pendampingan pembelajaran di SD/MI, pelatihan baca tulis Al-Qur’an untuk anak-anak, pendampingan belajar di madrasah diniyah, serta kerja bakti membersihkan fasilitas umum dan tempat ibadah.

PPM bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada santri dalam menerapkan ilmu agama dan sosial yang mereka pelajari di pesantren ke dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk melatih kemandirian, kepemimpinan, serta membangun jiwa sosial dan empati terhadap sesama.

Dalam acara pembukaan kegiatan PPM, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, Dr. KH. Ja’far At-Thayyar, Lc., MA., menyampaikan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah bagian penting dari perjalanan seorang santri.

“Santri tidak hanya belajar kitab, tapi juga belajar hidup di tengah masyarakat. Inilah pengabdian, inilah dakwah yang sesungguhnya. Santri harus bisa membawa manfaat di mana pun ia berada,” ujar Dr. KH. Ja’far At-Thayyar, Lc., MA.,dalam sambutannya.

Kegiatan PPM tahun ini mengusung tema “Mengembakan karakter santri melalui pengabdian masyarakat”. Tema ini dipilih untuk menekankan pentingnya peran santri dalam pemberdayaan masyarakat, tidak hanya sebagai pembawa pesan agama, tetapi juga agen perubahan sosial.

Haryanto, S.Pd., S.IP., M.Pd., selaku Direktur Pendidikan Yayasan Nurul Hayah, menegaskan bahwa kegiatan ini memadukan antara aspek spiritual, intelektual, dan sosial.

“Melalui PPM, para santri belajar untuk menjadi pemimpin yang melayani. Ini bagian dari pendidikan integral yang kami kembangkan. Ketika santri terbiasa terlibat aktif dalam kehidupan sosial, maka kelak mereka akan menjadi tokoh masyarakat yang bijak dan bertanggung jawab,” tutur Bapak Haryanto.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut kehadiran santri PPM juga sangat tinggi. Beberapa desa bahkan meminta kegiatan ini dilakukan lebih sering karena dirasa memberikan dampak positif bagi warganya, terutama dalam hal pendidikan agama anak-anak dan kebersihan lingkungan.

Kepala Sekolah SMA Nurul Hayah, Tata Nugraha, S.Pd., juga menyampaikan bahwa

“PPM ini sejalan dengan semangat kurikulum merdeka belajar, di mana siswa tidak hanya ditekankan pada aspek akademik, tapi juga soft skill dan kepedulian sosial. Para santri menjadi lebih terlatih dalam komunikasi, kepemimpinan, serta pemecahan masalah nyata di lapangan,” ujar Bapak Tata.

Selain kegiatan lapangan, para santri juga diminta untuk membuat laporan kegiatan dan refleksi pribadi selama mengikuti PPM. Laporan ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran berkelanjutan bagi program serupa di tahun-tahun berikutnya.

Kegiatan PPM di Pondok Pesantren Nurul Hayah tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga menjadi jembatan antara pesantren dan masyarakat. Melalui pengabdian ini, para santri belajar menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

Halal Bihalal Ponpes Nurul Hayah Ketanggungan Brebes: Memaafkan dan Dimaafkan Tradisi Halal Bihalal yang Menguatkan Jiwa Santri

Hari Rabu, 16 April 2025, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan, Brebes kembali menggelar kegiatan Halal Bihalal setelah libur Idulfitri 1446 H. Tradisi tahunan ini dilaksanakan sebagai wujud syukur dan mempererat tali silaturahmi antar santri, dewan guru, dan tenaga kependidikan.

Acara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB di halaman utama pondok Banin (Putra) dan Banat (Putri). Seluruh santri baik Banin maupun Banat sudah bersiap dengan pakaian rapi, penuh semangat namun tetap menjaga ketertiban. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan apel pagi, dipimpin oleh salah satu ustadz dan ustadzah dari jajaran dewan asatidz. Barisan santri tersusun rapi, mencerminkan kedisiplinan yang selama ini ditanamkan dalam keseharian mereka di lingkungan pesantren.

Setelah pembukaan dan laporan kegiatan oleh petugas acara, tibalah momen yang ditunggu: amanat dan tausiyah dari salah satu pengasuh pondok, Ustadz Ali. Dalam penyampaian amanatnya, beliau menekankan pentingnya makna Halal Bihalal sebagai proses memperbaiki hubungan antar sesama. Ia menyampaikan bahwa Idulfitri bukan hanya tentang kemenangan melawan hawa nafsu selama Ramadan, tetapi juga tentang keikhlasan dalam memberi dan menerima maaf.

“Santri tidak hanya diajarkan ilmu, tetapi juga adab dan akhlak. Halal Bihalal ini menjadi latihan hati untuk saling menerima kekurangan dan memperbaiki hubungan. Kita semua pasti pernah khilaf baik dalam perkataan maupun perbuatan. Maka hari ini, mari kita buka lembaran baru,” ujar beliau dalam tausiyah yang disampaikan dengan penuh kelembutan namun sarat makna.

Beliau juga mengajak seluruh santri untuk terus menjaga semangat Ramadan dalam kehidupan sehari-hari di pondok, dengan memperbanyak amal saleh, menjaga lisan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama santri.

Sementara itu, Ustadzah Mutia salah satu pembimbing santri Banat juga membagikan pandangannya mengenai kegiatan ini.

“Momen seperti ini sangat penting bagi pembentukan karakter santri. Mereka belajar memaafkan, merendahkan hati, dan mengakui kesalahan. Saya sangat tersentuh melihat ketulusan mereka saat bersalaman. Ini bukan sekadar tradisi, tapi pembelajaran kehidupan,” tutur beliau.

Usai penyampaian amanat, acara dilanjutkan dengan sesi salam-salaman. Santri berbaris rapi untuk bersalaman dengan para guru dan para tendik. Tak sedikit yang tampak meneteskan air mata, baik karena rasa haru, penyesalan, maupun kebahagiaan. Proses saling memaafkan berlangsung hangat dan khidmat, menciptakan suasana yang penuh ketulusan dan keakraban.

“Rasanya adem banget pas salaman, apalagi ketika bisa minta maaf langsung ke teman-teman yang selama ini mungkin ada kesalahpahaman,” ujar Ahmad Nur Yasiin, salah satu santri kelas XI.

“Aku sempat nangis waktu salaman sama ustadzah terharu aja… karena merasa diterima dan dimaafkan,” tambah Maysa, santri kelas X.

Meskipun kegiatan Halal Bihalal di Pondok Pesantren Nurul Hayah berlangsung sederhana, tanpa hiasan berlebihan atau panggung megah, namun nilai-nilai yang ditanamkan jauh lebih berharga. Kesederhanaan tersebut justru menjadi kekuatan utama, mengingatkan bahwa inti dari Halal Bihalal adalah hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat untuk memperbaiki diri.

Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama, memohon kepada Allah agar keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hayah senantiasa diberikan keberkahan, kedamaian, dan kekuatan dalam menjalankan aktivitas ke depan. Setelah itu, seluruh santri kembali ke kegiatan harian mereka dengan semangat baru dan hati yang lebih ringan.

Melalui kegiatan ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah sekali lagi menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam yang mendalam dapat tumbuh subur dalam keseharian para santri, tak hanya dalam ilmu, tetapi juga dalam akhlak, sikap, dan tindakan nyata.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani