Santri Pondok Pesantren Nurul Hayah Gelar Praktik Pengabdian Masyarakat: Wujud Dedikasi dan Kepedulian Sosial

Nurul Hayah, Ketanggungan — Pondok Pesantren Nurul Hayah kembali menggelar kegiatan tahunan yang sarat makna, yakni Praktik Pengabdian Masyarakat (PPM). Kegiatan ini melibatkan para santri kelas akhir dari jenjang SMA dan Aliyah untuk terjun langsung ke masyarakat dalam berbagai bentuk pelayanan sosial, pendidikan, dan dakwah.

PPM tahun ini berlangsung selama satu bulan penuh, mulai dari 21 April hingga 21 Mei 2025, yang berlokasi di dua desa binaan: Desa Karangtengah dan Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Mereka melakukan berbagai aktivitas seperti pendampingan pembelajaran di SD/MI, pelatihan baca tulis Al-Qur’an untuk anak-anak, pendampingan belajar di madrasah diniyah, serta kerja bakti membersihkan fasilitas umum dan tempat ibadah.

PPM bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada santri dalam menerapkan ilmu agama dan sosial yang mereka pelajari di pesantren ke dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk melatih kemandirian, kepemimpinan, serta membangun jiwa sosial dan empati terhadap sesama.

Dalam acara pembukaan kegiatan PPM, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, Dr. KH. Ja’far At-Thayyar, Lc., MA., menyampaikan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah bagian penting dari perjalanan seorang santri.

“Santri tidak hanya belajar kitab, tapi juga belajar hidup di tengah masyarakat. Inilah pengabdian, inilah dakwah yang sesungguhnya. Santri harus bisa membawa manfaat di mana pun ia berada,” ujar Dr. KH. Ja’far At-Thayyar, Lc., MA.,dalam sambutannya.

Kegiatan PPM tahun ini mengusung tema “Mengembakan karakter santri melalui pengabdian masyarakat”. Tema ini dipilih untuk menekankan pentingnya peran santri dalam pemberdayaan masyarakat, tidak hanya sebagai pembawa pesan agama, tetapi juga agen perubahan sosial.

Haryanto, S.Pd., S.IP., M.Pd., selaku Direktur Pendidikan Yayasan Nurul Hayah, menegaskan bahwa kegiatan ini memadukan antara aspek spiritual, intelektual, dan sosial.

“Melalui PPM, para santri belajar untuk menjadi pemimpin yang melayani. Ini bagian dari pendidikan integral yang kami kembangkan. Ketika santri terbiasa terlibat aktif dalam kehidupan sosial, maka kelak mereka akan menjadi tokoh masyarakat yang bijak dan bertanggung jawab,” tutur Bapak Haryanto.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut kehadiran santri PPM juga sangat tinggi. Beberapa desa bahkan meminta kegiatan ini dilakukan lebih sering karena dirasa memberikan dampak positif bagi warganya, terutama dalam hal pendidikan agama anak-anak dan kebersihan lingkungan.

Kepala Sekolah SMA Nurul Hayah, Tata Nugraha, S.Pd., juga menyampaikan bahwa

“PPM ini sejalan dengan semangat kurikulum merdeka belajar, di mana siswa tidak hanya ditekankan pada aspek akademik, tapi juga soft skill dan kepedulian sosial. Para santri menjadi lebih terlatih dalam komunikasi, kepemimpinan, serta pemecahan masalah nyata di lapangan,” ujar Bapak Tata.

Selain kegiatan lapangan, para santri juga diminta untuk membuat laporan kegiatan dan refleksi pribadi selama mengikuti PPM. Laporan ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran berkelanjutan bagi program serupa di tahun-tahun berikutnya.

Kegiatan PPM di Pondok Pesantren Nurul Hayah tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga menjadi jembatan antara pesantren dan masyarakat. Melalui pengabdian ini, para santri belajar menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

Halal Bihalal Ponpes Nurul Hayah Ketanggungan Brebes: Memaafkan dan Dimaafkan Tradisi Halal Bihalal yang Menguatkan Jiwa Santri

Hari Rabu, 16 April 2025, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan, Brebes kembali menggelar kegiatan Halal Bihalal setelah libur Idulfitri 1446 H. Tradisi tahunan ini dilaksanakan sebagai wujud syukur dan mempererat tali silaturahmi antar santri, dewan guru, dan tenaga kependidikan.

Acara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB di halaman utama pondok Banin (Putra) dan Banat (Putri). Seluruh santri baik Banin maupun Banat sudah bersiap dengan pakaian rapi, penuh semangat namun tetap menjaga ketertiban. Kegiatan diawali dengan pelaksanaan apel pagi, dipimpin oleh salah satu ustadz dan ustadzah dari jajaran dewan asatidz. Barisan santri tersusun rapi, mencerminkan kedisiplinan yang selama ini ditanamkan dalam keseharian mereka di lingkungan pesantren.

Setelah pembukaan dan laporan kegiatan oleh petugas acara, tibalah momen yang ditunggu: amanat dan tausiyah dari salah satu pengasuh pondok, Ustadz Ali. Dalam penyampaian amanatnya, beliau menekankan pentingnya makna Halal Bihalal sebagai proses memperbaiki hubungan antar sesama. Ia menyampaikan bahwa Idulfitri bukan hanya tentang kemenangan melawan hawa nafsu selama Ramadan, tetapi juga tentang keikhlasan dalam memberi dan menerima maaf.

“Santri tidak hanya diajarkan ilmu, tetapi juga adab dan akhlak. Halal Bihalal ini menjadi latihan hati untuk saling menerima kekurangan dan memperbaiki hubungan. Kita semua pasti pernah khilaf baik dalam perkataan maupun perbuatan. Maka hari ini, mari kita buka lembaran baru,” ujar beliau dalam tausiyah yang disampaikan dengan penuh kelembutan namun sarat makna.

Beliau juga mengajak seluruh santri untuk terus menjaga semangat Ramadan dalam kehidupan sehari-hari di pondok, dengan memperbanyak amal saleh, menjaga lisan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama santri.

Sementara itu, Ustadzah Mutia salah satu pembimbing santri Banat juga membagikan pandangannya mengenai kegiatan ini.

“Momen seperti ini sangat penting bagi pembentukan karakter santri. Mereka belajar memaafkan, merendahkan hati, dan mengakui kesalahan. Saya sangat tersentuh melihat ketulusan mereka saat bersalaman. Ini bukan sekadar tradisi, tapi pembelajaran kehidupan,” tutur beliau.

Usai penyampaian amanat, acara dilanjutkan dengan sesi salam-salaman. Santri berbaris rapi untuk bersalaman dengan para guru dan para tendik. Tak sedikit yang tampak meneteskan air mata, baik karena rasa haru, penyesalan, maupun kebahagiaan. Proses saling memaafkan berlangsung hangat dan khidmat, menciptakan suasana yang penuh ketulusan dan keakraban.

“Rasanya adem banget pas salaman, apalagi ketika bisa minta maaf langsung ke teman-teman yang selama ini mungkin ada kesalahpahaman,” ujar Ahmad Nur Yasiin, salah satu santri kelas XI.

“Aku sempat nangis waktu salaman sama ustadzah terharu aja… karena merasa diterima dan dimaafkan,” tambah Maysa, santri kelas X.

Meskipun kegiatan Halal Bihalal di Pondok Pesantren Nurul Hayah berlangsung sederhana, tanpa hiasan berlebihan atau panggung megah, namun nilai-nilai yang ditanamkan jauh lebih berharga. Kesederhanaan tersebut justru menjadi kekuatan utama, mengingatkan bahwa inti dari Halal Bihalal adalah hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat untuk memperbaiki diri.

Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama, memohon kepada Allah agar keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hayah senantiasa diberikan keberkahan, kedamaian, dan kekuatan dalam menjalankan aktivitas ke depan. Setelah itu, seluruh santri kembali ke kegiatan harian mereka dengan semangat baru dan hati yang lebih ringan.

Melalui kegiatan ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah sekali lagi menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam yang mendalam dapat tumbuh subur dalam keseharian para santri, tak hanya dalam ilmu, tetapi juga dalam akhlak, sikap, dan tindakan nyata.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

Pondok Pesantren Nurul Hayah Rayakan Kebersamaan, Buka Puasa 10 Hari Bersama Donatur Qatar

Ketanggungan– Dalam semangat menyambut bulan suci Ramadan, Pondok Pesantren Nurul Hayah menggelar acara buka bersama selama 10 hari berturut-turut bagi seluruh santri Banin (santri putra) dan Banat (santri putri), sejak Ramadhan ke 11 sampai Ramadhan ke 20. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh dari para donatur yang berasal dari Qatar. Selain menjadi momen berbagi, acara ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di antara para santri serta memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang seimbang.

 

Acara buka bersama ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan santri di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Setiap hari, menu berbuka puasa disiapkan dengan memperhatikan prinsip gizi yang seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna. Hidangan yang disajikan mencakup sayuran segar, sumber protein seperti ayam, ikan, atau telur, serta kurma sebagai makanan sunnah berbuka puasa. Selain itu, para santri juga mendapatkan buah-buahan segar, minuman air mineral bernutrisi, dan air mineral sebagai pelengkap untuk menjaga hidrasi tubuh setelah seharian menjalankan ibadah puasa.

 

Pihak Pondok Pesantren Nurul Hayah memahami pentingnya menjaga kesehatan para santri selama bulan Ramadan. Dengan adanya hidangan yang bernutrisi lengkap, diharapkan para santri memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas ibadah dan kegiatan belajar di pondok. Selain manfaat kesehatan, acara buka bersama ini juga menjadi wadah bagi para santri untuk membangun rasa kebersamaan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

 

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh seluruh santri. Setiap harinya, mereka berkumpul di aula utama pondok pesantren menjelang waktu berbuka. Sebelum menyantap hidangan, acara diawali dengan pembacaan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diberikan. Suasana hangat dan penuh keakraban tampak jelas ketika para santri saling berbagi makanan dan cerita di halaman pondok pesantren.

 

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas dukungan dari para donatur di Qatar. Acara buka bersama ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi kesehatan, tetapi juga menjadi momen yang mempererat hubungan di antara para santri. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan berkah bagi semua pihak yang terlibat,” ujar Ujar ustadzah Atin selalu penanggung jawab dari bidang dapur pondok pesantren.

 

Pondok Pesantren Nurul Hayah secara khusus menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada para donatur dari Qatar. Bantuan yang diberikan menjadi wujud nyata dari kepedulian dan solidaritas umat Islam yang melintasi batas negara. Dengan adanya dukungan ini, para santri dapat merasakan keberkahan berbuka puasa bersama, yang diharapkan membawa kebahagiaan dan manfaat jangka panjang.

 

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur dari Qatar. Semoga kebaikan hati mereka menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir di dunia dan akhirat,” tambah pengurus pondok UST. Iqbal

 

Selain memberikan dukungan materi, kontribusi dari para donatur ini juga menjadi inspirasi bagi santri untuk saling berbagi di masa depan. Melalui pengalaman ini, diharapkan mereka tumbuh menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama dan senantiasa bersyukur atas setiap rezeki yang diterima.

 

Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah dan ampunan. Melalui kegiatan buka bersama ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas ibadah para santri. Setiap harinya, setelah berbuka puasa, para santri melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan salat Maghrib berjamaah, diikuti dengan tadarus Al-Qur’an dan salat Tarawih.

 

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk para donatur dari Qatar, Pondok Pesantren Nurul Hayah berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program bermanfaat bagi perkembangan spiritual dan intelektual para santri. Mereka percaya bahwa kebersamaan dan kepedulian di bulan suci ini akan membawa dampak positif yang mendalam bagi seluruh komunitas pesantren.

 

Sebagai penutup, Pondok Pesantren Nurul Hayah mengajak seluruh santri untuk mengikuti acara ini dengan penuh semangat dan rasa syukur. Mereka berharap momen buka bersama ini menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat silaturahmi, serta menumbuhkan jiwa solidaritas di antara sesama.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani

SMA Nurul Hayah Ketanggungan Kembali Antarkan Siswa ke PTN Terbaik Melalui Jalur SNBP

 

Brebes – SMA Nurul Hayah Ketanggungan kembali menorehkan prestasi gemilang dalam dunia pendidikan. Sebanyak tujuh siswa berhasil lolos Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025 dan diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN)  terbaik di Indonesia. Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen sekolah dalam mencetak generasi unggul yang mampu mengantarkan siswanya melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang diimpikan.

Pengumuman resmi SNBP yang disampaikan pada Selasa (18/3/2025) mencatat tujuh siswa yang berhasil diterima dari SMA Nurul Hayah Ketanggungan, yakni Najmatulailah (Universitas Pendidikan Indonesia, Pendidikan IPS), Zahna Adinda (Universitas Jenderal Soedirman, Fisika), Fazirul Alhaq (Politeknik Negeri Indramayu, Rekayasa Perangkat Lunak), Muhamad Sobari (Universitas Jenderal Soedirman, Peternakan), Himmatul Ulya (UIN Walisongo Semarang, Ilmu Hukum), Refi Mariska (UIN Walisongo Semarang, Ilmu Hukum), dan Amanda Tasya (UIN Sunan Kalijaga, Kimia).

Kepala SMA Nurul Hayah, Tata Nugraha, S.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan para siswa. “Keberkahan Ramadan tahun ini sungguh terasa lengkap dengan kabar baik ini. Alhamdulillah, pada 18 Maret 2025 pukul 16.00 WIB, tujuh siswa kami dinyatakan lulus SNBP. Terima kasih kepada Romo Kyai Jafar dan Umi Nisa yang senantiasa mendo’akan serta mendukung program ini, terima kasih juga untuk Mudir’am, Direktur Pendidikan, Kepala Pondok Putri, serta terima kasih kami ucapkan terkhusus kepada Wakasek Akademik, Wakasek Kesiswaan, Seluruh Walikelas, Guru BK  dan Operator Sekolah  TU SMA (tim suksesi PTN kelas XII), Bapak/Ibu guru SMA semuanya serta para pegawai nurul Hayah yang telah mendo’akan, mendedikasikan, dirinya untuk membantu anak-anak kelas XII bisa meraih hasil sampai detik ini, semoga diberikan kelancaran sampai nanti perkuliahan,” ujarnya.

Direktur Pendidikan Nurul Hayah, Haryanto, S.Pd., S.IP., M.Pd., turut memberikan apresiasi dan harapan agar SMA Nurul Hayah semakin berkembang dengan pesat. “Selamat dan sukses kepada anak-anak yang telah diterima di PTN lewat jalur SNBP, ini adalah awal kesuksesan kalian menuju masa depan yang lebih baik. Terima kasih disampaikan kepada pak Tata Nugraha, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Nurul Hayah, dan bapak/ibu Dewan Pendidik dan seluruh tenaga kependidikan yang telah bekerja keras mendidik, mengajar, dan membimbing para siswanya. Semoga mereka yang belum lolos pada tahap SNBP ini, dapat berhasil melalui jalur SNBT atau seleksi mandiri,” tuturnya.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bagi keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hayah. SMA Nurul Hayah Ketanggungan terus berkomitmen untuk mencetak lulusan berkualitas yang siap menghadapi tantangan di dunia akademik maupun profesional. Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, tenaga pendidik, serta do’a dari keluarga dan masyarakat, diharapkan lebih banyak siswa yang akan berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui berbagai jalur seleksi, diharapkan prestasi gemilang ini dapat berlanjut dan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.

 

Penulis: Putri Ayu Novita

 

Peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Bersama Keluarga Besar Pondok Pesantren Nurul Hayah: Meningkatkan Keimanan dan Kebersamaan di Bulan Ramadhan

Pondok Pesantren Nurul Hayah kembali menyelenggarakan acara istimewa dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an pada Senin, 17 Maret 2025. Acara ini menjadi momentum penuh berkah bagi seluruh keluarga besar pondok pesantren, termasuk para santri, asatidz, asatidzah dari bidang agama maupun formal, serta staf dan karyawan yang hadir dengan penuh antusias.

Rangkaian Acara yang Khidmat dan Bermakna

Kegiatan diawali dengan Haul Sayyidah A’isyah r.a dan Haul Ahlul Badr, sebuah tradisi yang mengingatkan kita pada perjuangan dan keteladanan para pendahulu dalam menegakkan agama Islam. Suasana semakin syahdu dengan pembacaan Khatmul Qur’an, Tahlil, serta Mahalul Qiyam yang diiringi oleh lantunan sholawat dari grup Hadroh Pondok Pesantren Nurul Hayah. Suara merdu yang menggema menambah kekhusyukan acara, menciptakan suasana yang penuh khidmat dan sarat makna sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa besar dalam sejarah Islam yang jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.

Tausiyah Penuh Hikmah dari Buya Dr. Ja’far Attahyar, Lc. MA.

Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, Buya Dr. Ja’far Attahyar, Lc. MA. Dalam ceramahnya, beliau menekankan keistimewaan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmat, serta pentingnya memahami makna mendalam dari peristiwa Nuzulul Qur’an.

“Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk merasakan Ramadhan. Ramadhan itu ibarat mutiara yang harus dijaga dan diisi dengan amal kebaikan. Terlebih, kita berada pada tanggal 17 Ramadhan, di mana doa-doa yang dipanjatkan setelah melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an memiliki keutamaan yang luar biasa,” tutur Buya Ja’far.

Beliau juga mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah saat di mana Allah menggerakkan hati seluruh makhluk-Nya untuk lebih giat dalam beribadah sebagai wujud kecintaan kepada-Nya. Setiap detik di bulan yang suci ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas keimanan.

Kebersamaan dalam Momen Buka Bersama

Sebagai puncak acara, seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hayah melaksanakan buka bersama (bukber) dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi di antara para santri, asatidz, asatidzah, serta staf dan karyawan.

Kebersamaan yang terjalin dalam momen ini mencerminkan eratnya ukhuwah Islamiyah yang tumbuh di lingkungan pesantren. Para santri dengan penuh suka cita menikmati hidangan buka puasa yang telah disiapkan, berbagi cerita, serta saling mendoakan agar senantiasa diberikan keberkahan dan kemudahan dalam menempuh perjalanan spiritual mereka.

Dengan diselenggarakannya acara ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah kembali meneguhkan perannya dalam membina dan menumbuhkan semangat keagamaan yang tinggi di kalangan santri dan seluruh elemen pesantren. Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana memperingati peristiwa Nuzulul Qur’an, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat keimanan, ukhuwah, dan kebersamaan dalam menggapai ridha Allah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani, S.I.Kom

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan Jalin Kerja Sama dengan Cambridge English untuk Wujudkan Pendidikan Internasional

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan Jalin Kerja Sama dengan Cambridge English untuk Wujudkan Pendidikan Internasional

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan, sebagai pondok pesantren modern pertama di Kabupaten Brebes, terus berupaya mewujudkan pendidikan yang bertaraf internasional. Nurul Hayah IBS menerapkan Integrated Curriculum System, yang menggabungkan kurikulum nasional, kurikulum kepesantrenan, serta kurikulum Cambridge. Untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, khususnya dalam bidang bahasa Inggris, Nurul Hayah IBS menjalin kerja sama dengan Mentari Academy mengenai kurikulum Cambridge English. Pada Selasa (18/03/2025), Nurul Hayah IBS resmi menandatangani MOU kerjasama progam Camridge assement English melalui acara yang berlangsung di Kantor Mentari Academy, Jakarta. MOU ini ditandatangani oleh Ustadz Hilmi Riza M.Pd selaku Mudir ‘Am Pondok Pesantren Nurul Hayah dan Djuni Rimba, Centre Director Mentari Academy. Kerja sama ini bertujuan untuk menerapkan Evaluasi Cambridge English di seluruh jenjang pendidikan di Nurul Hayah IBS, yang mencakup SD IT, SMP, SMA, dan SMK.

Dengan adanya kerja sama ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah akan menjadi Cambridge Exam Preparation Centre di wilayah Jawa Tengah. Program ini memberikan kesempatan bagi para santri untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian Cambridge English, yang diakui secara global. Harapannya  melalui program evaluasi Cambridge English, para siswa akan memperoleh peluang lebih luas untuk menguasai bahasa Inggris dengan standar internasional, yang tentunya akan meningkatkan kualitas mutu lulusan dan ketika anak-anak lulus akan memiliki sertifikat Cambridge English yang mana bisa digunakan sebagai dokumen pendukung untuk melanjutkanke pendidikan unggulan baik di Indonesia maupun di Luar Negeri karena telah diakui secara global.

Selain itu, sebagai bagian dari pengembangan kualitas dan peningkatan kompetensi dari para guru, Mentari Academy akan menyelenggarakan pelatihan untuk para guru di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran bahasa Inggris agar sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh Cambridge English. Dengan pelatihan ini, para guru diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas kepada para santri Nurul Hayah, serta menguatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Djuni Rimba, Centre Director Mentari Academy, memberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Nurul Hayah atas langkah untuk menjadi pelopor dalam standarisasi pengajaran bahasa Inggris di Brebes. Djuni menilai bahwa kerja sama ini sangat penting karena Pondok Pesantren Nurul Hayah telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris melalui kolaborasi dengan Cambridge English dan Mentari Academy. Hal ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi para santri untuk berkembang dan berkompetisi di kancah global di masa depan.

Dan untuk jangka panjang Nurul Hayah IBS akan mengadakan devlopment di bidang math and sains serta pengembangan skill guru melalui teacher academy dengan mentoring langsung tim konsultan dari mentari academy. Semoga langkah ini Nurul Hayah Islamic Boarding School Ketanggungan dapat menjadi pendidikan yang mampu mencetak generasi unggulan disegala bidang baik keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penulis : Putri Ayu Novita

Lomba Kultum di Pesantren Nurul Hayah: Santri Unjuk Bakat Dakwah Usai Tarawih!

Lomba Kultum di Pesantren Nurul Hayah: Santri Unjuk Bakat Dakwah Usai Tarawih!

Ketanggungan, Brebes – Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan kembali menggelar lomba kultum bagi para santri. Kegiatan ini berlangsung setiap malam seusai salat Tarawih dan diikuti oleh perwakilan dari setiap kamar asrama. Lomba ini bertujuan untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum sekaligus memperkuat pemahaman keagamaan di kalangan santri dan sebagai ajang pencarian bakat di bidang “Da’i Remaja”.
Lomba kultum yang diadakan tahun ini menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti oleh para santri. Setiap kamar asrama diwajibkan mengirimkan satu orang perwakilan untuk menyampaikan kultum di hadapan dewan juri dan seluruh santri yang hadir. Dengan adanya peraturan ini, setiap santri memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berlatih menyampaikan ceramah dengan baik dan menarik.
Sejak pengumuman lomba, para santri terlihat antusias mempersiapkan diri. Mereka mulai berlatih menyusun materi kultum, melatih cara penyampaian, hingga mempelajari teknik berbicara yang baik agar dapat tampil maksimal. Tidak hanya peserta yang sibuk mempersiapkan diri, tetapi juga teman-teman sekamar mereka yang memberikan dukungan penuh dengan membantu dalam persiapan.
Sagita, salah satu peserta lomba, mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti lomba ini. “Saya merasa senang dan tertantang karena ini adalah kesempatan bagi saya untuk belajar berbicara di depan banyak orang. Awalnya saya merasa gugup, tetapi berkat dukungan teman-teman, saya jadi lebih percaya diri,” ujarnya.
Tidak hanya Sagita, peserta lain seperti Rahma juga mengungkapkan hal serupa. “Lomba ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi lebih kepada pembelajaran. Kami belajar bagaimana menyampaikan pesan dengan baik, memahami audiens, serta meningkatkan rasa percaya diri saat berbicara,” katanya.
Lomba kultum ini berlangsung dengan penuh semangat. Setiap malam, selepas salat Tarawih, para peserta tampil satu per satu menyampaikan kultum mereka. Waktu yang diberikan untuk setiap peserta adalah sekitar 7-10 menit, dengan tema yang beragam, seperti keutamaan Ramadan, pentingnya ikhlas dalam beribadah, serta akhlak seorang Muslimah dalam kehidupan sehari-hari.
Dewan juri dalam perlombaan ini terdiri dari para ustaz dan pengasuh pondok yang telah berpengalaman dalam bidang dakwah. Mereka menilai peserta berdasarkan empat aspek utama, yaitu:

  1. Isi Kultum: Materi yang disampaikan harus berbobot, sesuai dengan ajaran Islam, dan memiliki pesan yang jelas serta bermanfaat bagi pendengar.
  2. Cara Penyampaian: Kemampuan peserta dalam menyampaikan materi dengan baik, mulai dari intonasi suara, kontak mata, hingga keterampilan dalam menarik perhatian audiens.
  3. Penampilan: Kerapihan dan kesesuaian pakaian serta sikap saat tampil di depan umum menjadi salah satu aspek yang diperhitungkan.
  4. Gaya Bahasa: Penggunaan bahasa yang lugas, mudah dipahami, dan sesuai dengan konteks pesan yang disampaikan menjadi poin penting dalam penilaian.

Selama perlombaan, suasana terasa sangat khidmat. Para santri yang hadir mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan kepada teman-temannya yang tampil, serta mendapatkan banyak pelajaran dari materi yang disampaikan.
Ustadzah Oka, selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan santri yang telah berpartisipasi dalam lomba ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang mencari pemenang, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran bagi para santri untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan siap berdakwah di masyarakat.
“Lomba ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari pendidikan bagi santri. Dengan mengikuti lomba ini, santri belajar berbicara di depan umum, memahami cara menyampaikan dakwah yang baik, serta memperkuat pemahaman mereka terhadap agama. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi tahunan di pondok pesantren ini,” ujar Ustadzah Oka.
Lebih lanjut, beliau juga berharap agar para santri terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam ilmu agama maupun keterampilan berbicara. “Menjadi seorang dai bukan hanya soal ilmu yang dimiliki, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya dengan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, santri harus terus belajar dan mengasah kemampuan mereka,” tambahnya.
Lomba kultum di Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan telah menjadi ajang yang sangat bermanfaat bagi para santri. Tidak hanya melatih keberanian dalam berbicara, tetapi juga memperkaya wawasan keislaman mereka. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para santri semakin siap menjadi generasi penerus yang mampu berdakwah dengan baik dan membawa manfaat bagi umat.
Dengan suksesnya pelaksanaan lomba kultum ini, besar harapan agar kegiatan serupa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga wadah bagi para santri untuk mengasah keterampilan berbicara, meningkatkan rasa percaya diri, serta memperdalam ilmu agama.

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani, S.I.Kom.

Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro di Pondok Pesantren Nurul Hayah dan Buka Bersama 11 Ramadhan 1446 H

Brebes – Pada tanggal 11 Ramadhan 1446 H, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menggelar acara peringatan Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro. Acara dimulai dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh santri putri dan para ustadzah, yang dipersembahkan untuk Sayyidah Khadijah. Kegiatan ini berlangsung pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa, Selasa (11/03/2025).

Setelah khataman Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Romo KH. Ja’far At-Tahyyar, Lc., MA. Dalam tausiyahnya, beliau mengisahkan perjalanan hidup Sayyidah Khadijah, seorang wanita mulia yang merupakan istri pertama Rasulullah SAW dan seorang saudagar kaya raya. Meskipun demikian, Sayyidah Khadijah tetap dikenal sebagai sosok yang shalihah dan mampu menjaga kehormatan diri. Kekayaan dan kemuliaan hatinya membuat banyak lelaki besar dari suku Quraisy berusaha untuk meminangnya, namun Khadijah memilih untuk menjaga kehormatan dan ketulusan hatinya.

Sebagai istri Rasulullah SAW, Sayyidah Khadijah mendampingi Nabi dengan sepenuh hati, selalu mendukung dakwah beliau, dan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dakwah Islam. Salah satu bukti ketulusan cintanya adalah ketika beliau menemani Nabi dan memberikan makanan saat Nabi berada di Gua Hira, tempat Nabi menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Begitu mulianya Sayyidah Khadijah, ia menjadi panutan bagi umat Islam dan dikenal sebagai wanita terbaik serta pemimpin para wanita di surga.

Sebagai penutup tausiyahnya, Romo KH. Ja’far At-Tahyyar mengingatkan seluruh santri untuk meneladani kisah Sayyidah Khadijah, dan beliau menutup dengan do’a penuh harapan:
“Semoga acara pada sore hari ini diberkahi oleh Allah SWT dengan berkahnya Sayyidah Khadijah, hajat-hajat kita dikabulkan, dan urusan kita dimudahkan oleh Allah SWT,” doa Romo KH. Ja’far At-Tahyyar.

Selanjutnya, Umi Nisa, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, menyampaikan pesan-pesan teladan dari kehidupan Sayyidah Khadijah, yang dikenal sebagai salah satu wanita ahli surga. Beliau juga mengajak para santri putri untuk lebih mengenal sosok Khadijah agar dapat menjadi wanita yang bisa menjaga kehormatannya dan terinspirasi untuk bisa bersama Sayyidah Khadijah di surga. Selain itu, Umi Nisa juga mengulas kehidupan Sayyidah Khadijah beserta keluarganya, memberikan beberapa pertanyaan yang membuat para santri antusias dan semangat untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai tanda pengetahuannya mengenai sayyidah khadijah.

Umi Nisa menutup pesan-pesannya dengan do’a:
“Semoga dengan memperingati Haul Sayyidah Khadijah, kita semua bisa meneladani cintanya kepada Rasulullah SAW. Semoga kita wafat dalam keadaan mendapatkan syafa’at Sayyidah Khadijah dan masuk ke dalam surga, aamii ya rabbal ‘alamin.”

Acara Haul Sayyidah Khadijah ini ditutup dengan buka bersama di halaman Asrama yang dihadiri oleh seluruh santri. Buka bersama ini menjadi bentuk kebersamaan dan silaturahmi di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

 

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd

 

Semangat Ramadhan: Lomba Memasak Sebagai Wadah Kreativitas Santri Banat (Putri) Pondok Pesantren Nurul Hayah

Semangat Ramadhan: Lomba Memasak Sebagai Wadah Kreativitas Santri Banat (Putri) Pondok Pesantren Nurul Hayah

Ketanggungan-Dalam mengisi waktu luang di sela-sela kegiatan mengaji di bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Nurul Hayah mengadakan lomba memasak yang dilaksanakan untuk menunggu waktu berbuka puasa setiap harinya. lomba memasak diikuti oleh santri dari berbagai tingkatan dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok ditantang untuk menyiapkan menu berbuka yang lezan dan sehat.

Ramadhan di Pondok Pesantren Nurul Hayah tahun ini semakin meriah dengan diadakannya lomba memasak yang telah menjadi tradisi selama empat tahun terakhir. Tak hanya fokus pada mengaji dan belajar, para santri juga diajak untuk mempraktikkan keterampilan memasak dengan menyajikan hidangan yang menarik. Kegiatan ini menjadi wadah bagi santri untuk saling belajar memasak dan mempererat rasa kebersamaan antar teman sebaya untuk mempelajari memilih bahan makanan, teknik memasak dan menyajikan makanan yang menarik.

“Kegiatan memasak ini telah kami selenggarakan sejak empat tahun lalu. Tujuannya untuk memberikan variasi dalam aktivitas Ramadan di pondok. Jadi, santri tidak hanya mengaji dan belajar, tetapi juga mengikuti lomba-lomba menarik, seperti menghias saung, kultum, dan lomba memasak. Lomba ini diadakan dalam berbagai kategori, mulai dari individu, per kamar, hingga per angkatan,” ujar Ustadzah Rahma, Mudiroh Pondok Pesantren Nurul Hayah.

Dalam lomba ini, para santri diberi tantangan untuk membuat berbagai jenis hidangan, mulai dari takjil, minuman, hingga makanan berat. Selain melatih kreativitas, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi para santri untuk mengasah keterampilan memasak mereka. Setiap hasil masakan akan dinilai oleh Umi Pengasuh Pondok Pesantren, Mudiroh, dan Kepala Kepengasuhan. Penilaian didasarkan pada kreativitas, cita rasa, dan penyajian masakan.

“Kami akan menilai setiap masakan yang dibuat oleh para santri, baik takjil, minuman, maupun makanan berat. Semua akan kami periksa dengan teliti. Penilaian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kreativitas, cita rasa dan keterampilan dalam menyajikan makanan,” jelas Ustadzah Oka, Kepala Kepengasuhan.

Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, diharapkan lomba ini terus menjadi bagian dari tradisi Ramadhan di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Lomba memasak ini juga mendorong santri Banat (Putri) untuk saling memotivasi dan berkompetisi dalam menciptakan menu-menu yang enak dan menarik.

 

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd

Pemanfaatan Aplikasi Quipper untuk Meningkatkan Efektivitas Asesmen di SMP Nurul Hayah Semester 2 Tahun Pelajaran 2024/2025

Di era digital saat ini, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan menjadi sebuah keharusan. SMP Nurul Hayah terus berupaya mengembangkan kurikulum berbasis IT agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu inovasi yang telah diterapkan adalah penggunaan aplikasi Quipper dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Melalui platform ini, guru dapat memberikan materi, tugas, serta latihan soal secara digital, sehingga siswa lebih mudah mengakses dan memahami materi pelajaran. Dengan fitur-fitur interaktif yang dimilikinya, Quipper membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran serta mendorong siswa untuk lebih mandiri dalam belajar.

Selain digunakan dalam pembelajaran sehari-hari, SMP Nurul Hayah juga memanfaatkan Quipper dalam pelaksanaan Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) Semester 2 Tahun Pelajaran 2024/2025. Aplikasi ini dipilih karena memiliki fitur evaluasi yang terintegrasi, memungkinkan guru untuk menyusun soal, mendistribusikan ujian, serta menganalisis hasil asesmen secara otomatis. Dengan sistem ini, proses penilaian menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga guru dapat lebih fokus dalam mengevaluasi perkembangan akademik siswa. Selain itu, siswa juga lebih fleksibel dalam mengerjakan asesmen karena dapat mengaksesnya dari perangkat masing-masing.

Penerapan Quipper dalam pembelajaran dan asesmen ini merupakan bagian dari komitmen SMP Nurul Hayah dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih modern dan efisien. Dengan pembelajaran berbasis teknologi, siswa terbiasa menggunakan perangkat digital dalam aktivitas akademik mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan literasi digital mereka. Selain itu, metode ini juga membantu guru dalam menyampaikan materi secara lebih menarik dan sistematis.

Kepala SMP Nurul Hayah, Bapak Ahmad Hapid, SH. sepenuhnya mendukung implementasi teknologi dalam sistem pembelajaran dan asesmen. Menurut beliau, inovasi ini merupakan langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Dengan adanya Quipper, guru dapat lebih fokus dalam membimbing siswa, sementara siswa dapat lebih aktif dalam belajar. Dukungan penuh dari pihak sekolah menunjukkan komitmen dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan berorientasi pada masa depan.

Ke depan, SMP Nurul Hayah akan terus berupaya mengembangkan berbagai inovasi berbasis teknologi dalam pembelajaran. Selain asesmen digital, pemanfaatan platform pembelajaran online, media interaktif, serta metode pengajaran berbasis IT akan semakin diperkuat. Dengan strategi ini, sekolah berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih menarik, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital.

Melalui penerapan Quipper dalam pembelajaran dan ASTS Semester 2 ini, SMP Nurul Hayah menegaskan posisinya sebagai sekolah yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam sistem pembelajaran. Dengan terus berinovasi, sekolah berkomitmen untuk mencetak generasi yang unggul, kompetitif, dan siap menghadapi masa depan yang beriringan dengan perkembangan teknologi.

Waka Bidang Kurikulum SMP Nurul Hayah
Muhammad Izzudin, M.Pd.