Brebes – Pada tanggal 11 Ramadhan 1446 H, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menggelar acara peringatan Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro. Acara dimulai dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh santri putri dan para ustadzah, yang dipersembahkan untuk Sayyidah Khadijah. Kegiatan ini berlangsung pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa, Selasa (11/03/2025).
Setelah khataman Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Romo KH. Ja’far At-Tahyyar, Lc., MA. Dalam tausiyahnya, beliau mengisahkan perjalanan hidup Sayyidah Khadijah, seorang wanita mulia yang merupakan istri pertama Rasulullah SAW dan seorang saudagar kaya raya. Meskipun demikian, Sayyidah Khadijah tetap dikenal sebagai sosok yang shalihah dan mampu menjaga kehormatan diri. Kekayaan dan kemuliaan hatinya membuat banyak lelaki besar dari suku Quraisy berusaha untuk meminangnya, namun Khadijah memilih untuk menjaga kehormatan dan ketulusan hatinya.
Sebagai istri Rasulullah SAW, Sayyidah Khadijah mendampingi Nabi dengan sepenuh hati, selalu mendukung dakwah beliau, dan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dakwah Islam. Salah satu bukti ketulusan cintanya adalah ketika beliau menemani Nabi dan memberikan makanan saat Nabi berada di Gua Hira, tempat Nabi menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Begitu mulianya Sayyidah Khadijah, ia menjadi panutan bagi umat Islam dan dikenal sebagai wanita terbaik serta pemimpin para wanita di surga.
Sebagai penutup tausiyahnya, Romo KH. Ja’far At-Tahyyar mengingatkan seluruh santri untuk meneladani kisah Sayyidah Khadijah, dan beliau menutup dengan do’a penuh harapan:
“Semoga acara pada sore hari ini diberkahi oleh Allah SWT dengan berkahnya Sayyidah Khadijah, hajat-hajat kita dikabulkan, dan urusan kita dimudahkan oleh Allah SWT,” doa Romo KH. Ja’far At-Tahyyar.
Selanjutnya, Umi Nisa, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, menyampaikan pesan-pesan teladan dari kehidupan Sayyidah Khadijah, yang dikenal sebagai salah satu wanita ahli surga. Beliau juga mengajak para santri putri untuk lebih mengenal sosok Khadijah agar dapat menjadi wanita yang bisa menjaga kehormatannya dan terinspirasi untuk bisa bersama Sayyidah Khadijah di surga. Selain itu, Umi Nisa juga mengulas kehidupan Sayyidah Khadijah beserta keluarganya, memberikan beberapa pertanyaan yang membuat para santri antusias dan semangat untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai tanda pengetahuannya mengenai sayyidah khadijah.
Umi Nisa menutup pesan-pesannya dengan do’a:
“Semoga dengan memperingati Haul Sayyidah Khadijah, kita semua bisa meneladani cintanya kepada Rasulullah SAW. Semoga kita wafat dalam keadaan mendapatkan syafa’at Sayyidah Khadijah dan masuk ke dalam surga, aamii ya rabbal ‘alamin.”
Acara Haul Sayyidah Khadijah ini ditutup dengan buka bersama di halaman Asrama yang dihadiri oleh seluruh santri. Buka bersama ini menjadi bentuk kebersamaan dan silaturahmi di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd