Brebes, Sabtu, 1 Maret 2025 – Santri Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menunjukkan semangat luar biasa pada hari pertama puasa Ramadhan dengan berbagai kegiatan kreatif, antara lain membuat sarana literasi melalui mading dan menghias saung. Hias saung ini merupakan bagian dari serangkaian perlombaan yang diadakan setiap tahun untuk menyambut Ramadhan, agar santri tetap bersemangat dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.
Saung, yang merupakan salah satu fasilitas di Pondok Pesantren Nurul Hayah, biasanya digunakan sebagai tempat belajar bersama, tempat istirahat, dan makan. Saung juga menjadi tempat favorit bagi santri untuk saling bercerita dan belajar antar teman sejawat. Di bulan Ramadhan ini, saung dihias dengan indah untuk menciptakan suasana yang nyaman, sehingga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi santri untuk berkumpul semaan dan muroja’ah hafalan Al-Qur’an.
Menurut Ustadzah Rahma, Kepala Kepengasuhan Banat (Putri), kegiatan ini sangat penting untuk menumbuhkan semangat dan kreativitas santri, terutama di bulan Ramadhan. “Ini adalah tampilan mading terbaru yang dibuat oleh anak-anak Ospen (Organisasi Santri Pondok Pesantren Nurul Hayah) dan santri-santri putri lainnya. Setiap pekan, kami mengganti tema mading yang ada di aula, dan kali ini temanya berkaitan dengan Ramadhan. Tema mading ini akan menyesuaikan dengan keadaan atau momen yang terjadi. Selain itu, hari ini juga ada lomba hias saung untuk menumbuhkan kreativitas santri dan memberikan kenyamanan ketika para santri belajar serta membaca Al-Qur’an di saung,” ungkapnya.
Hiasan-hiasan yang dipasang di saung diharapkan dapat memberikan keindahan sehingga santri tidak merasa bosan. Selain sebagai sarana untuk mengasah kreativitas, kompetisi hiasan saung juga bertujuan untuk memperkuat ikatan kerja sama antara sesama santri dan mendukung proses belajar dan ibadah di pesantren secara kebersamaan. Santri tampak antusias mengikuti perlombaan hias saung ini, dengan menampilkan berbagai desain menarik yang mengangkat tema-tema Islami dan penuh makna.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri tidak hanya semakin semangat menjalani ibadah puasa, tetapi juga semakin termotivasi untuk terus berkarya dan berinovasi dalam berbagai bidang, terutama dalam memperdalam ilmu agama. Semangat yang ditunjukkan oleh para santri di hari pertama puasa ini menjadi cerminan dari antusiasme yang besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd