Semangat Ramadhan: Lomba Memasak Sebagai Wadah Kreativitas Santri Banat (Putri) Pondok Pesantren Nurul Hayah
Ketanggungan-Dalam mengisi waktu luang di sela-sela kegiatan mengaji di bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Nurul Hayah mengadakan lomba memasak yang dilaksanakan untuk menunggu waktu berbuka puasa setiap harinya. lomba memasak diikuti oleh santri dari berbagai tingkatan dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok ditantang untuk menyiapkan menu berbuka yang lezan dan sehat.
Ramadhan di Pondok Pesantren Nurul Hayah tahun ini semakin meriah dengan diadakannya lomba memasak yang telah menjadi tradisi selama empat tahun terakhir. Tak hanya fokus pada mengaji dan belajar, para santri juga diajak untuk mempraktikkan keterampilan memasak dengan menyajikan hidangan yang menarik. Kegiatan ini menjadi wadah bagi santri untuk saling belajar memasak dan mempererat rasa kebersamaan antar teman sebaya untuk mempelajari memilih bahan makanan, teknik memasak dan menyajikan makanan yang menarik.
“Kegiatan memasak ini telah kami selenggarakan sejak empat tahun lalu. Tujuannya untuk memberikan variasi dalam aktivitas Ramadan di pondok. Jadi, santri tidak hanya mengaji dan belajar, tetapi juga mengikuti lomba-lomba menarik, seperti menghias saung, kultum, dan lomba memasak. Lomba ini diadakan dalam berbagai kategori, mulai dari individu, per kamar, hingga per angkatan,” ujar Ustadzah Rahma, Mudiroh Pondok Pesantren Nurul Hayah.
Dalam lomba ini, para santri diberi tantangan untuk membuat berbagai jenis hidangan, mulai dari takjil, minuman, hingga makanan berat. Selain melatih kreativitas, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi para santri untuk mengasah keterampilan memasak mereka. Setiap hasil masakan akan dinilai oleh Umi Pengasuh Pondok Pesantren, Mudiroh, dan Kepala Kepengasuhan. Penilaian didasarkan pada kreativitas, cita rasa, dan penyajian masakan.
“Kami akan menilai setiap masakan yang dibuat oleh para santri, baik takjil, minuman, maupun makanan berat. Semua akan kami periksa dengan teliti. Penilaian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kreativitas, cita rasa dan keterampilan dalam menyajikan makanan,” jelas Ustadzah Oka, Kepala Kepengasuhan.
Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, diharapkan lomba ini terus menjadi bagian dari tradisi Ramadhan di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Lomba memasak ini juga mendorong santri Banat (Putri) untuk saling memotivasi dan berkompetisi dalam menciptakan menu-menu yang enak dan menarik.
Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd