Expert Work

There are many variations words pulvinar dapibus passages.

Networking

There are many variations words pulvinar dapibus passages.

Creative Design

There are many variations words pulvinar dapibus passages.

Customer Services
Cyber Security
Cloud Computing
IT Management
Creative Design
Service

Our Services

There are many variations words pulvinar dapibus passages dont available.

Customer Services

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting

Read More

Cyber Security

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting

Read More

Cloud Computing

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting

Read More

IT Management

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting

Read More

Join In Our Team

Please, Call Us To join in Our Team.
Our Blog

Our Blog

There are many variations words pulvinar dapibus passages dont available.

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan Jalin Kerja Sama dengan Cambridge English untuk Wujudkan Pendidikan Internasional

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan Jalin Kerja Sama dengan Cambridge English untuk Wujudkan Pendidikan Internasional

Nurul Hayah Islamic Boarding School (IBS) Ketanggungan, sebagai pondok pesantren modern pertama di Kabupaten Brebes, terus berupaya mewujudkan pendidikan yang bertaraf internasional. Nurul Hayah IBS menerapkan Integrated Curriculum System, yang menggabungkan kurikulum nasional, kurikulum kepesantrenan, serta kurikulum Cambridge. Untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, khususnya dalam bidang bahasa Inggris, Nurul Hayah IBS menjalin kerja sama dengan Mentari Academy mengenai kurikulum Cambridge English. Pada Selasa (18/03/2025), Nurul Hayah IBS resmi menandatangani MOU kerjasama progam Camridge assement English melalui acara yang berlangsung di Kantor Mentari Academy, Jakarta. MOU ini ditandatangani oleh Ustadz Hilmi Riza M.Pd selaku Mudir ‘Am Pondok Pesantren Nurul Hayah dan Djuni Rimba, Centre Director Mentari Academy. Kerja sama ini bertujuan untuk menerapkan Evaluasi Cambridge English di seluruh jenjang pendidikan di Nurul Hayah IBS, yang mencakup SD IT, SMP, SMA, dan SMK.

Dengan adanya kerja sama ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah akan menjadi Cambridge Exam Preparation Centre di wilayah Jawa Tengah. Program ini memberikan kesempatan bagi para santri untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian Cambridge English, yang diakui secara global. Harapannya  melalui program evaluasi Cambridge English, para siswa akan memperoleh peluang lebih luas untuk menguasai bahasa Inggris dengan standar internasional, yang tentunya akan meningkatkan kualitas mutu lulusan dan ketika anak-anak lulus akan memiliki sertifikat Cambridge English yang mana bisa digunakan sebagai dokumen pendukung untuk melanjutkanke pendidikan unggulan baik di Indonesia maupun di Luar Negeri karena telah diakui secara global.

Selain itu, sebagai bagian dari pengembangan kualitas dan peningkatan kompetensi dari para guru, Mentari Academy akan menyelenggarakan pelatihan untuk para guru di Pondok Pesantren Nurul Hayah. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran bahasa Inggris agar sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh Cambridge English. Dengan pelatihan ini, para guru diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas kepada para santri Nurul Hayah, serta menguatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Djuni Rimba, Centre Director Mentari Academy, memberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Nurul Hayah atas langkah untuk menjadi pelopor dalam standarisasi pengajaran bahasa Inggris di Brebes. Djuni menilai bahwa kerja sama ini sangat penting karena Pondok Pesantren Nurul Hayah telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris melalui kolaborasi dengan Cambridge English dan Mentari Academy. Hal ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi para santri untuk berkembang dan berkompetisi di kancah global di masa depan.

Dan untuk jangka panjang Nurul Hayah IBS akan mengadakan devlopment di bidang math and sains serta pengembangan skill guru melalui teacher academy dengan mentoring langsung tim konsultan dari mentari academy. Semoga langkah ini Nurul Hayah Islamic Boarding School Ketanggungan dapat menjadi pendidikan yang mampu mencetak generasi unggulan disegala bidang baik keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penulis : Putri Ayu Novita

Lomba Kultum di Pesantren Nurul Hayah: Santri Unjuk Bakat Dakwah Usai Tarawih!

Lomba Kultum di Pesantren Nurul Hayah: Santri Unjuk Bakat Dakwah Usai Tarawih!

Ketanggungan, Brebes – Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan kembali menggelar lomba kultum bagi para santri. Kegiatan ini berlangsung setiap malam seusai salat Tarawih dan diikuti oleh perwakilan dari setiap kamar asrama. Lomba ini bertujuan untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum sekaligus memperkuat pemahaman keagamaan di kalangan santri dan sebagai ajang pencarian bakat di bidang “Da’i Remaja”.
Lomba kultum yang diadakan tahun ini menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti oleh para santri. Setiap kamar asrama diwajibkan mengirimkan satu orang perwakilan untuk menyampaikan kultum di hadapan dewan juri dan seluruh santri yang hadir. Dengan adanya peraturan ini, setiap santri memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berlatih menyampaikan ceramah dengan baik dan menarik.
Sejak pengumuman lomba, para santri terlihat antusias mempersiapkan diri. Mereka mulai berlatih menyusun materi kultum, melatih cara penyampaian, hingga mempelajari teknik berbicara yang baik agar dapat tampil maksimal. Tidak hanya peserta yang sibuk mempersiapkan diri, tetapi juga teman-teman sekamar mereka yang memberikan dukungan penuh dengan membantu dalam persiapan.
Sagita, salah satu peserta lomba, mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti lomba ini. “Saya merasa senang dan tertantang karena ini adalah kesempatan bagi saya untuk belajar berbicara di depan banyak orang. Awalnya saya merasa gugup, tetapi berkat dukungan teman-teman, saya jadi lebih percaya diri,” ujarnya.
Tidak hanya Sagita, peserta lain seperti Rahma juga mengungkapkan hal serupa. “Lomba ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi lebih kepada pembelajaran. Kami belajar bagaimana menyampaikan pesan dengan baik, memahami audiens, serta meningkatkan rasa percaya diri saat berbicara,” katanya.
Lomba kultum ini berlangsung dengan penuh semangat. Setiap malam, selepas salat Tarawih, para peserta tampil satu per satu menyampaikan kultum mereka. Waktu yang diberikan untuk setiap peserta adalah sekitar 7-10 menit, dengan tema yang beragam, seperti keutamaan Ramadan, pentingnya ikhlas dalam beribadah, serta akhlak seorang Muslimah dalam kehidupan sehari-hari.
Dewan juri dalam perlombaan ini terdiri dari para ustaz dan pengasuh pondok yang telah berpengalaman dalam bidang dakwah. Mereka menilai peserta berdasarkan empat aspek utama, yaitu:

  1. Isi Kultum: Materi yang disampaikan harus berbobot, sesuai dengan ajaran Islam, dan memiliki pesan yang jelas serta bermanfaat bagi pendengar.
  2. Cara Penyampaian: Kemampuan peserta dalam menyampaikan materi dengan baik, mulai dari intonasi suara, kontak mata, hingga keterampilan dalam menarik perhatian audiens.
  3. Penampilan: Kerapihan dan kesesuaian pakaian serta sikap saat tampil di depan umum menjadi salah satu aspek yang diperhitungkan.
  4. Gaya Bahasa: Penggunaan bahasa yang lugas, mudah dipahami, dan sesuai dengan konteks pesan yang disampaikan menjadi poin penting dalam penilaian.

Selama perlombaan, suasana terasa sangat khidmat. Para santri yang hadir mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan kepada teman-temannya yang tampil, serta mendapatkan banyak pelajaran dari materi yang disampaikan.
Ustadzah Oka, selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan santri yang telah berpartisipasi dalam lomba ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang mencari pemenang, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran bagi para santri untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan siap berdakwah di masyarakat.
“Lomba ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari pendidikan bagi santri. Dengan mengikuti lomba ini, santri belajar berbicara di depan umum, memahami cara menyampaikan dakwah yang baik, serta memperkuat pemahaman mereka terhadap agama. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi tahunan di pondok pesantren ini,” ujar Ustadzah Oka.
Lebih lanjut, beliau juga berharap agar para santri terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam ilmu agama maupun keterampilan berbicara. “Menjadi seorang dai bukan hanya soal ilmu yang dimiliki, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya dengan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, santri harus terus belajar dan mengasah kemampuan mereka,” tambahnya.
Lomba kultum di Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan telah menjadi ajang yang sangat bermanfaat bagi para santri. Tidak hanya melatih keberanian dalam berbicara, tetapi juga memperkaya wawasan keislaman mereka. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para santri semakin siap menjadi generasi penerus yang mampu berdakwah dengan baik dan membawa manfaat bagi umat.
Dengan suksesnya pelaksanaan lomba kultum ini, besar harapan agar kegiatan serupa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga wadah bagi para santri untuk mengasah keterampilan berbicara, meningkatkan rasa percaya diri, serta memperdalam ilmu agama.

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani, S.I.Kom.

Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro di Pondok Pesantren Nurul Hayah dan Buka Bersama 11 Ramadhan 1446 H

Brebes – Pada tanggal 11 Ramadhan 1446 H, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menggelar acara peringatan Haul Sayyidah Khadijah Al-Kubro. Acara dimulai dengan khataman Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh santri putri dan para ustadzah, yang dipersembahkan untuk Sayyidah Khadijah. Kegiatan ini berlangsung pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa, Selasa (11/03/2025).

Setelah khataman Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Romo KH. Ja’far At-Tahyyar, Lc., MA. Dalam tausiyahnya, beliau mengisahkan perjalanan hidup Sayyidah Khadijah, seorang wanita mulia yang merupakan istri pertama Rasulullah SAW dan seorang saudagar kaya raya. Meskipun demikian, Sayyidah Khadijah tetap dikenal sebagai sosok yang shalihah dan mampu menjaga kehormatan diri. Kekayaan dan kemuliaan hatinya membuat banyak lelaki besar dari suku Quraisy berusaha untuk meminangnya, namun Khadijah memilih untuk menjaga kehormatan dan ketulusan hatinya.

Sebagai istri Rasulullah SAW, Sayyidah Khadijah mendampingi Nabi dengan sepenuh hati, selalu mendukung dakwah beliau, dan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dakwah Islam. Salah satu bukti ketulusan cintanya adalah ketika beliau menemani Nabi dan memberikan makanan saat Nabi berada di Gua Hira, tempat Nabi menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Begitu mulianya Sayyidah Khadijah, ia menjadi panutan bagi umat Islam dan dikenal sebagai wanita terbaik serta pemimpin para wanita di surga.

Sebagai penutup tausiyahnya, Romo KH. Ja’far At-Tahyyar mengingatkan seluruh santri untuk meneladani kisah Sayyidah Khadijah, dan beliau menutup dengan do’a penuh harapan:
“Semoga acara pada sore hari ini diberkahi oleh Allah SWT dengan berkahnya Sayyidah Khadijah, hajat-hajat kita dikabulkan, dan urusan kita dimudahkan oleh Allah SWT,” doa Romo KH. Ja’far At-Tahyyar.

Selanjutnya, Umi Nisa, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hayah, menyampaikan pesan-pesan teladan dari kehidupan Sayyidah Khadijah, yang dikenal sebagai salah satu wanita ahli surga. Beliau juga mengajak para santri putri untuk lebih mengenal sosok Khadijah agar dapat menjadi wanita yang bisa menjaga kehormatannya dan terinspirasi untuk bisa bersama Sayyidah Khadijah di surga. Selain itu, Umi Nisa juga mengulas kehidupan Sayyidah Khadijah beserta keluarganya, memberikan beberapa pertanyaan yang membuat para santri antusias dan semangat untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai tanda pengetahuannya mengenai sayyidah khadijah.

Umi Nisa menutup pesan-pesannya dengan do’a:
“Semoga dengan memperingati Haul Sayyidah Khadijah, kita semua bisa meneladani cintanya kepada Rasulullah SAW. Semoga kita wafat dalam keadaan mendapatkan syafa’at Sayyidah Khadijah dan masuk ke dalam surga, aamii ya rabbal ‘alamin.”

Acara Haul Sayyidah Khadijah ini ditutup dengan buka bersama di halaman Asrama yang dihadiri oleh seluruh santri. Buka bersama ini menjadi bentuk kebersamaan dan silaturahmi di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

 

Penulis: Putri Ayu Novita, M.Pd