Semarak Ramai Penuh Makna! Pawai Obor Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan Sambut Bulan Suci Ramadhan 1446H

Share :

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter

 

Ketanggungan, 27 Februari 2025 – Menyambut bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan menggelar pawai obor yang penuh semarak dan makna. Acara ini berlangsung pada Kamis malam, mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, dan diikuti oleh seluruh santri dengan antusiasme yang tinggi.

Tradisi pawai obor ini telah menjadi agenda tahunan di Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan sebagai bentuk syiar Islam dan penyambutan bulan penuh berkah. Dengan membawa obor yang menyala, ratusan santri berjalan beriringan sambil melantunkan sholawat dan takbir sepanjang rute yang telah ditentukan. Cahaya obor yang berkelap-kelip di malam hari menciptakan pemandangan yang syahdu dan menggugah perasaan, seolah menjadi simbol semangat dan harapan menyambut bulan yang penuh ampunan.

 

Sebelum memulai pawai, seluruh santri berkumpul di halaman pesantren untuk mengikuti doa bersama yang dipimpin oleh para ustaz dan pengasuh pondok. Dalam sambutannya, Kepala kepengasuhan Banin (Putra) menyampaikan bahwa pawai obor ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai bentuk kesiapan spiritual dalam menyambut bulan Ramadhan.

“Pawai obor ini mengajarkan kita tentang kebersamaan, kekompakan, dan semangat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga cahaya obor yang kita bawa malam ini juga menjadi simbol cahaya iman dalam hati kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.

 

Saat pawai dimulai, para santri yang mengenakan pakaian muslim rapi berbaris dengan tertib sambil membawa obor masing-masing. Semangat dan kebersamaan terasa begitu kuat saat mereka bersama-sama melantunkan sholawat dan takbir, membuat suasana malam semakin khidmat.

 

Tak hanya diikuti oleh santri, masyarakat sekitar juga turut hadir menyaksikan dan mendukung jalannya pawai. Banyak warga yang berdiri di pinggir jalan, mengabadikan momen tersebut dengan ponsel mereka. Beberapa anak-anak kecil tampak antusias melambaikan tangan kepada para peserta pawai, menikmati keindahan cahaya obor yang menghiasi jalanan.

 

Salah satu santri yang ikut dalam pawai, Ahmad (13), mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Ini pertama kalinya saya ikut pawai obor di pesantren, dan rasanya luar biasa. Suasananya sangat meriah, semua bersatu dalam kebersamaan. Semoga tahun depan bisa ikut lagi,” ujarnya dengan penuh semangat.

 

Pawai obor di Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga menjadi pengingat bagi santri dan masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh semangat ibadah.

 

Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di antara santri dan warga sekitar. Kebersamaan yang terjalin dalam pawai obor mencerminkan semangat gotong royong dan persaudaraan dalam menyambut bulan penuh rahmat.

 

Dengan suksesnya acara ini, Pondok Pesantren Nurul Hayah Ketanggungan berharap tradisi pawai obor dapat terus dilestarikan di tahun-tahun mendatang. Cahaya obor yang bersinar sepanjang perjalanan pawai diharapkan menjadi simbol cahaya iman yang selalu menerangi hati setiap muslim dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan.

 

“Semoga Ramadhan tahun ini membawa keberkahan bagi kita semua. Mari kita sambut dengan hati yang bersih, ibadah yang lebih baik, dan semangat yang lebih tinggi,” ujar Ustadzah Rahma, Kepengasuhan Banat (putri).

 

Semoga pawai obor ini terus menginspirasi kita semua untuk menjalani Ramadhan dengan penuh semangat, kebersamaan, dan keimanan yang lebih kuat.

 

Penulis: Muzakki Setyo Syahdani, S.I.Kom.